Langsung ke konten utama

Teori Media Online

Media online (online media) atau sering juga disebut cybermedia (media siber), internet media (media internet) dan new media (media baru) secara sederhana dapat diartikan sebagai media yang tersaji secara online di situs web (website) internet. Media online bisa dikatakan sebagai media ‘generasi ketiga’ setelah media cetak (printed media)-koran, tabloid, majalah, buku- dan media elektronik (electronic media)-radio, televise, dan film/video.

Media Online didefinisikan sebagai produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital (Creeber and Martin, 2009). Definisi lain media online adalah media yang di dalamnya terdiri dari gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di dalamnya, dimana beberapa media dijadikan satu (Lievrouw, 2011). Media online merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis tekhnologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif, dan dapat berfungsi secara privat maupun secara publik (Mondry, 2008: 13).
 
Media online memiliki jangkauan yang luas yaitu menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet. Hal ini memiliki arti bahwa konten-konten yang terdapat dalam Media Online dapat dengan mudah disebarkan dan dipertukarkan antar pengguna melalui jaringan internet yang tersedia. Karakteristik ini dapat kita sebut sebagai kelebihan, karena media online  membuat setiap orang dapat terkoneksi dan memberi solusi terhadap kendala jarak dan waktu antar pengguna. selain itu Media online menyajikan aspek kecepatan, karena begitu diposting atau di unggah maka langsung dapat diakses oleh semua orang. 

Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi, dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan beroperasi berdasarkan protocol yang disepakati bersama. Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam operasi internet (McQuail, 1992 : 28-29).

Pengertian lain internet menurut Mac Bride adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jaringan komputer, melalui sambungan telepon umum maupun pribadi. Secara individual,  komponen jaringannya dikelola oleh agan-agen pemerintah, universitas, organisasi komersial, serta sukarelawan. Dengan kata lain Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang luas dan besar yang mendunia yaitu menghubungkan pengguna komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, yang di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

Pada tahun 1990, Mark Potes meluncurkan buku besar The second Media Age yang menandai periode baru dimana teknologi interaktif dan komunikasi jaringan, khususnya dunia maya akan mengubah masyarakat (Littlejohn: 2009: 413-415).  Teori Media Online dikembangkan oleh Pierre Levy, yang mengemukakan bahwa media online merupakan teori yang membahas mengenai perkembangan media. Media online merupakan digitalisasi yang mana sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis ,dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode yang compleks, dan fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia. Digital ini juga selalu berhubungan dengan media, karena, media ini adalah sesuatu yang terus selalu berkembang dari media zaman dahulu (old media) sampai sekarang yang sudah menggunakan digital (modern media/new media).

Media Online memiliki karakteristik yang berbeda dengan media konvensional (cetak/elektronik), berikut karakteristik media online: (1) Multimedia, dapat memuat atau menyajikan berita/ informasi dalam bentuk teks, audio, video, grafis, dan gambar secara bersamaan. (2) Aktualisasi, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian. (3) Cepat, begitu diposting atau di unggah, langsung bias diakses semua orang. (4) Update, pembaruan (updating) informasi dapat dilakukan dengan cepat baik dari sisi konten maupun redaksional, misalnya kesalahan ketik/ejaan. (5) Kapasitas luas, halaman web bias menampung naskah sangat panjang. (6) Fleksibilitas, pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan dimana saja, juga jadwal terbit (update) bias dilakukan setiap saat. (7) Luas, menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet. (8) interaktif, dengan adanya fasilitas kolom komentar dan chat room (9) Terdokumentasi, informasi tersimpan di “bank data” dan dapat ditemukan ketika diperlukan dan (10) Hyperlinked, terhubung dengan sumber lain (links) yang terkait dengan informasi tersaji (Syamsul, 2012: 11).

sumber : Mayendra, Derry. 2013. Pengaruh Kredibilitas Berita Politik Dalam Media Online Okezone.com Terhadap Preferensi Pengguna. Penulisan Ilmiah : Universitas Gunadarma
DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arifin, Anwar.2010. Opini Publik. Depok : Gramata Publishing
Creswell, John W. 2010. Research Design ( Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed). Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Flanagin, A.J., Metzger, M.J. 2000. Perceptions of Internet Information Credibility. Massachusetts: Journalism & Mass Communication.

McQuail, Dennis. 2009. Mass Communication Theory. London : Stage Publication, Ltd

Nimmo, Dan. 2008. Komunikasi Politik. Bandung : Remaja Rosdakarya

Nurudin, M.Si. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Rakhmat, Jalaluddin. 2000. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Salwen, M.B., Garrison, B., Driscoll, P.D. (2005). Online News and The Public. London: Lawrence Erlbaum Associates.

Sugiyono. 2009. Metode Penelian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Romli, Asep Syamsul M. 2012 .Journalistik Online : Panduan Praktis Mengelola Media Online . Bandung : Nuansa Cendekia.

Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Kencana

Jurnal :
Demir, Muge. 2011. Importance of Ethic, Credibility and Reliability in Online Journalism. Volume 24. European Journal of Social Scince

Ruggiero, Thomas E. 2000. Uses and Gratification Theory in the 21st Century. Journal Mass Communication & Society : University of Texas

Penelitian Sebelumnya :
Farrendhika, Erika Elga. 2010. Kepentingan bisnis dan poltik dalam penentuan berita utama di Banten Raya Post. Skripsi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Indarto, Rossi Prasetya. 2011. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Bundling Kartu GSM dengan Smartphone. Tesis : Universitas Indonesia.

Lanny. 2009. Pengaruh kualitas media online terhadap citra perusahaan (studi pada member forum online TPI). Skripsi : Universitas Indonesia

Mawardi, Gema. 2012. Pembingkaian Berita Media Online (Analisis Framing Berita Mundurnya Surya Paloh dari Partai Golkar di mediaindonesia.com dan vivanews.com Tanggal 7 September 2011. Skripsi : Universitas Indonesia

Mia, Sari. 2009. Hubungan antara tipe kepribadian dengan pemilihan jenis program televisi ( studi pada khalayak dengan profesi ibu rumah tangga di wilayah Depok lama). Skripsi : Universitas Indonesia

Prayudhi, Dani. 2011. Persepsi Mahasiswa Tentang Tingkat Akurasi Pemberitaan Media Online detik.com. Skripsi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Renzulli, Ardha. 2012. Hubungan Faktor Kredibilitas Media Terhadap Aktivitas Akses Berita Online Berdasarkan Segmentesi Psikologis.Tesis : Universitas Indonesia

Susanto, Leo.2012. Signifikansi Internet dalam Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Terhadap Solidaritas Sosial. Populer Research Competition : Universitas Indonesia

Widodo, Rahmat. 2012. Kredibelitas pemberitaan pada portal berita online vivanews.com. Skripsi : Universitas Diponogoro

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya Populer

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi baik dalam bidang teknologi, baik dalam bidang teknologi informasi maupun teknologi transportasi mendorong munculnya produk-produk kebudayaan baru dalam masyarakat. Dalam beberapa masyarakat, ada produk kebudayaan yang terus dipertahankan dari masa ke masa yang tidak boleh diubah. Adanya kebudayaan-kebudayaan baru yang masuk dalam suatu masyarakat tidak lepas dari peran komunikasi dan bisanya proses komunikasi yang terjadi melibatkan media massa karena daya jangakaunya lebih luas. Salah satu wujud kebudayaan yang dihasilkan dengan adanya keterlibatan media massa adalah kebudayaan massa atau mass culture dan kebudayaan popular atau pop culture . Berbagai wujud pop culture ada disekitar kita seperti gaya berbusana, makanan, music dan film. Tak bisa dipungkiri lagi, keberadaan pop culture mewarnai kehidupan sosial kita. Bila kita amati berbagai wujud pop culture yang ada disekitar kita memang tidak lepas dari peran media

ANALISIS SWOT dan COMPANY PROFILEPT. Frisian Flag Indonesia

Bab I 1.1   Latar belakang Industri produk berbasis susu di Indonesia berkembang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan bermunculannya inovasi – inovasi baru di bidang pengolahan produk berbasis susu. Demikian pula dengan komposisi dan kemasannya, dibuat menarik perhatian dengan harga terjangkau. Selain itu, hal ini juga semakin teredukasinya dan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya mengkonsumsi susu setiap hari. Indoneia memiliki ladang yang baik untuk peternakan sapi sehingga akan menghasilkan susu yang berkualitas tinggi. Kini, produk susu termasuk produk yang sangat dibutuhkan semua orang, baik tua maupun muda. Fakta inilah yang akhirnya mendorong para pelakunya lebih giat merebut hati konsumen. Setidak-tidaknya, produk ini dibutuhkan oleh 150 juta penduduk Indonesia. Populasi dunia meningkat dengan cepat, daya beli meningkat, sementara pada saat yang sama, makanan, bahan baku, dan energi berada dalam pasokan pendek. Ini memberi Frisian Flag Indonesia,

Teori Informasi Organisasi Karl Weick

Teori Informasi Organisasi Berdasakan Penelitian Karl Weick Tugas untuk mengelola informasi dalam jumlah besar adalah sebuah tantangan bagi khalayak organisasi. Ketika pilihan-pilihan kita untuk saluran-saluran komunikasi meningkat, jumlah pesan yang kita kirim dan terima, dan juga kecepatan kita mengirim pesan tersebut meningkat pula. Organisasi tidak hanya dihadapkan pada tugas untuk mengartikan pesan yang diterima, tetapi juga menghadapi tantangan untuk menentukan siapa yang harus menerima informasi tersebut demi mencapai tujuan organisasi. Media baru mampu membuat perusahaan menyelesaikan tujuan mereka dalam berbagai cara yang belum pernah dilihat sebelumnya. Konferensi video, teleconference, ruang chat, e-mail, dan televisi interaktif memungkinkan orang seperti Dominique untuk memberikan kesempatan kepada timnya untuk secara simultan berbagi dan memberikan reaksi terhadap banyak sekali informasi. Tiap tim diberikan kesempatan untuk memutuskan informasi apa yang penting untuk tug