Konsep teoritis komunikasi pembangunan
Perumusan definisi :
1. kesukaran untuk menyusun pengertian komunikasi pembangunan secara definitif sama peliknya dengan merumuskan secara persis
2. kesulitan itu muncul disebabkan luasnya makna yang tercakup dalam pengertian mengenai kedua hal tsb.
Dalam arti luas dan terbatas
Luas :
• Meliputi peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu aktifitas pertukaran pesan secara timbal balik diantara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan; terutama antara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, kemudian pelaksanaan dan penilaian terhadap pembangunan.
Sempit :
• Merupakan segala upaya dan cara teknik penyampaian gagasan dan keterampilan2 pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas.
Beberapa studi penempatan komunikasi dalam arti luas dalam aktifitas pembangunan yang menyeluruh, meliputi :
• Studi LERNER : literasi media>melek media
• Daniel Lerner menganalisa hubungan antara tingkat melek huruf dengan penggunaan media massa, kemudian dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik.
• Orang menyebutkan Teori LERNER atau teori modernisasi Lerner. Lerner mengemukakan bahwa modernisasi suatu bangsa dimulai dari terjadinya urbanisasi. Seterusnya urbanisasi akan meningkatkan melek huruf, lalu meningkatkan penggunaan media dan meningkatkan partisipasi politik masyarakat.
• Lerrner berpendapat kehidupan kota menuntut orang untuk mampu membaca dan menulis. Kemampuan tersebut mereka akan menjadi pengguna media massa. Hal tersebut meningkatkan partisipasi politik masyarakat yang tercermin dalam partisipasi PEMILU. Secara garis besar teorinya sbb :
• Meruujuk Lener : untuk bisa berubah modern anggota masyarakat harus memiliki mobilitas baik dalam arti fisik atau psikis.
• Mobilitas fisik diartikan kebergerakan anggota masyarakat termasuk dalam arti perpindahan dari desa ke kota.
• Mobilitas psikis yaitu bergeraknya seseorang dalam arti kejiwaan. Mobilitas fisik akan mengubah kehidupan baik individu maupun masyarakat. Dengan mobilitas psikis seseorang dapat menempatkan dirinya pada kedudukan orang lain atau yang dinamakan sebagai empati.
• Kemampuan merasa bersama orang lain, kesanggupan menyesuaikan diri dan kesediaan untuk berinovasi merupakan aktifitas empati.
• Lerner, menyatakan empati merupakan prasyarat untuk mengambil peran baru sekaligus penyesuaian pada situasi baru.
• Wawasan masyarakat tidak terbatas pada hal2 setempat saja, karena media massa mendidik masyarakat untuk menerima berita2 supra-lokal (yang lebih tinggi dan luas dari setempat) dengan begitu kepekaan dapat tercipta sebagai permulaan dari mobilitas yang sesungguhnya (sosialisasi yang diantisipasi).
• Lerner berargumen bahwa setiap komunikasi merupakan indikasi sekaligus agen dari proses perubahan sosial. Ia melihat sistem komunikasi masyarakat selalu berjalan satu arah yaitu dari sistem komunikasi oral, cocok untuk masyarakat tradisional, sedangkan sistem media sesuai untuk masyarakat modern.
Asumsi Modernisasi Lerner
1. Modernisasi merupakan prosee komunikasi. Unsur tertentu dari budaya nasional/lokal merupakan penghambat yang harus dihapus untuk menuju masyarakat modern.
2. Transisi dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern berkaitan dengan tingkat perubahan sejumlah karakter individual yang berhubungan dengan modernisasi.
3. Media massa memiliki keampuhan membina empati karena menjadi pengganda mobilitas individu dan masyarakat.
4. Empati ditekankan bersamaan dengan rasionalitas yang harus ditingkatkan. Rasionalitas juga menyangkut kecenderungan untuk memandang masa depan dan prospek pribadi dalam arti suatu hasil pencapaian daripada sesuatu yang sekadar diwarisi.
5. Kepribadian yang modern ditandai dengan oleh suatu nilai-nilai psikososial yang kompleks. Yaitu terdapat penekanan pada suatu kesiapan untuk pengalaman2 baru dan keterbukaan terhadap inovasi.
Studi Wilbur Schramm
• Schramm melalui studinya yg ditugaskan oleh UNESCO mengkaji peranan komunikasi dalam pembangunan nasional.
• Dalam laporannya yang berjudul Mass Media & National Development : The Role of Information in Developing Countries, tahun 1964 Schramm mengemukakan :
• “bahwa media massa dapat berperan beberapa hal, yang utama adalah membantu menyebarluaskan informasi tentang pembangunan, mengajarkan melek huruf serta keterampilan yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat. Sekaligus dapat menjadi penyalur suara masyarakat agar mereka turut ambil bagian dalam pembuatan keputusan di negaranya” .
Teori Informasi Organisasi Berdasakan Penelitian Karl Weick Tugas untuk mengelola informasi dalam jumlah besar adalah sebuah tantangan bagi khalayak organisasi. Ketika pilihan-pilihan kita untuk saluran-saluran komunikasi meningkat, jumlah pesan yang kita kirim dan terima, dan juga kecepatan kita mengirim pesan tersebut meningkat pula. Organisasi tidak hanya dihadapkan pada tugas untuk mengartikan pesan yang diterima, tetapi juga menghadapi tantangan untuk menentukan siapa yang harus menerima informasi tersebut demi mencapai tujuan organisasi. Media baru mampu membuat perusahaan menyelesaikan tujuan mereka dalam berbagai cara yang belum pernah dilihat sebelumnya. Konferensi video, teleconference, ruang chat, e-mail, dan televisi interaktif memungkinkan orang seperti Dominique untuk memberikan kesempatan kepada timnya untuk secara simultan berbagi dan memberikan reaksi terhadap banyak sekali informasi. Tiap tim diberikan kesempatan untuk memutuskan informasi apa yang penting untuk tug...
Komentar