BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membaca telah menjadi bagian dari kehidupan setiap orang, baik
bagi anak-anak, pelajar, mahasiswa, orang dewasa, dan tidak menutup kemungkinan
bagi para manula. Membaca merupakan salah satu bagian penting dalam proses
belajar, dengan membaca maka akan banyak pengetahuan dan informasi yang
didapatkan. Semenjak usia dini, anak-anak sudah dibiasakan untuk membaca, mulai
dari TK, SD, SMP, SMA bahkan hingga Perguruan Tinggi, semua mengharuskan para
siswa dan mahasiswanya untuk banyak belajar melalui membaca, hal tersebut yang
membuat kebutuhan terhadap buku semakin meningkat setiap harinya.
Seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap
buku atau bahan pustaka, berbagai industri penerbitan dan percetakan pun mulai
bersaing untuk menerbitkan buku yang berkualitas. Kondisi tersebut menciptakan
peluang usaha bagi para distributor buku, karena membaca telah menjadi bagian
vital bagi setiap orang, tidak terbatas usia. Membaca bukan suatu trend yang hanya booming pada suatu waktu tertentu, namun merupakan hal yang
terus-menerus menjadi bagian dari masyarakat, sehingga kemudian banyak muncul
berbagai toko buku di sekitar masyarakat yang mencoba memenuhi kebutuhan pasar
terhadap buku atau bahan pustaka.
Ada banyak toko buku tersebar di seluruh Indonesia, dari mulai
yang berskala nasional hingga lokal. Beberapa toko buku ternama di Indonesia
antara lain adalah Gramedia Bookstore, Karisma Bookstore, Tisera, Gunung Agung,
dan Times Bookstore. Di kota Malang sendiri terdapat beberapa toko buku seperti
Gramedia Bookstore, Karisma, Tisera, Siswa, Toga Mas, dan Dian Ilmu. Namun
sebelum munculnya beberapa toko buku lokal di kota Malang, beberapa waktu yang
lalu penjualan buku dikuasai oleh tiga toko buku besar, yaitu Gramedia
Bookstore, Gunung Agung, dan Siswa, jika melihat keadaan saat ini keberadaan
toko buku Gunung Agung dan Siswa telah tergeser dengan hadirnya toko buku
lokal. Gunung Agung yang dahulu terletak di Sarinah Dept. Store bahkan sekarang
sudah tidak beroperasi lagi di kota Malang, sedangkan Siswa meskipun masih
beroperasi namun telah tertinggal jauh dengan toko buku lainnya yang sekarang
ada.
Toko buku yang masih bertahan dan dapat dikatakan semakin
menguasai pasar saat ini adalah Gramedia Bookstore, bahkan hingga bulan Januari
2011 Gramedia Bookstore telah memiliki 98 cabang yang tersebar di seluruh
Indonesia, tidak hanya di kota-kota besar melainkan juga di beberapa kota kecil
seperti Madiun, Kediri, dan Magelang. Setiap cabang toko buku memiliki 30.000 –
50.000 judul buku (Laoli, 2011). Gramedia Bookstore telah menjadi market leader
dalam hal toko buku retail, hal ini terbukti dengan diraihnya penghargaan
Marketing Award 2009 dalam kategori The Best Experiential Marketing.
Experiential Marketing yang dimiliki oleh Gramedia Bookstore adalah bagaimana
menciptakan kenyamanan konsumen selama berada dalam toko tersebut, kenyamanan
tersebut diciptakan dari pelayanan toko yang baik dan desain serta interior
yang menarik (Nisa, 2009).
Tidak hanya meraih penghargaan Marketing Award, Gramedia
Bookstore juga berhasil mempertahankan gelar Top Brand Award 2010. Gramedia
Bookstore dinobatkan sebagai toko buku paling dikenal oleh public dengan Top
Brand Index sebesar 78,1% dan meninggalkan pesaingnya Gunung Agung hanya dengan
indeks sebesar 12,4%. Sedangkan toko buku lainnya seperti Toga Mas, Karisma,
dan Wali Songo hanya mendapat indeks di bawah 3%. Merek Gramedia begitu lekat
di hati masyarakat sehingga 78,1% dari 2.400 responden di enam kota besar di
Indonesia memilih Gramedia sebagai merek paling top (Damanik, 2010).
PT Gramedia Asri Media (GAM) sebagai pemilik jaringan Gramedia
Bookstore tentunya memiliki kiat-kiat tertentu dalam menjalankan usahanya
sehingga mampu meraih kesuksesan yang luar biasa hingga sekarang. Tidak hanya
memperhatikan kebutuhan pasar, tentu GAM juga memperhatikan bauran pemasaran
yang terdiri dari 4P (Product, Price, Place, Promotion) serta analisis SWOT.
Hal tersebut lah yang kemudian mendorong peneliti untuk melakukan observasi
pada Gramedia Bookstore yang ada di kota Malang, tepatnya yang terletak di
Jalan Basuki Rachmad dan Jalan Veteran MATOS.
Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Di pundak mahasiswa masa depan
suatu bangsa dipertaruhkan. Tidak hanya dengan menuntut ilmu di kampus, tetapi
mahasiswa harus bisa mengimplementasikan ilmu yang di dapat di bangku
universitas di dunia nyata. Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
merupakan suatu kegiatan positif yang dilakukan supaya mahasiswa maupun
mahasiswi bisa mengetahui dan memahami bagaimana keadaan dunia kerja yang
sebenarnya. KKL meruapakan salah satu syarat penting untuk mengikuti sidang
skripsi bagi mahasiswa tingkat akhir. Kegiatan KKL memiliki banyak manfaat bagi
mereka yang melaksanakannya. Selain untuk menambah pengalaman dibidang
Pekerjaan yang diminati, KKL bias memudahkan kita untuk beradaptasi dalam dunia
kerja serta menambah banyak link yang nantinya akan sangat dibutuhkan ketika
kita masuk ke dunia kerja.
Kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari mata kuliah yang harus
ditempuh sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa dan mahasiswi
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Gunadarma.
Tujuan kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk pengaplikasian
ilmu-ilmu secara teoritis yang telah didapat selama perkuliahan yang
pengimplementasiannya dilakukan dalam kegiatan ini.
Penulis
melakukan KKL di salah satu satu perusahaan konglomerasi
terbesar di Indonesia, Kelompok Kompas Gramedia. Gramedia Asri Media adalah anak perusahaan Kompas Gramedia yang menyediakan jaringan toko buku dengan nama Toko Buku Gramedia dan Trimedia di beberapa kota di Indonesia dan Malaysia. Perusahaan ini didirikan pada
tanggal 2 Februari 1970
dengan diawali dari satu toko buku kecil berukuran 25m² di daerah Jakarta Barat
dan sampai tahun 2002 telah berkembang menjadi lebih dari 50 toko yang tersebar
di seluruh Indonesia. Selain menyediakan buku, Toko Buku Gramedia juga
menyediakan berbagai produk lain seperti alat tulis, perlengkapan kantor,
alat
olahraga, dll.
Perusahaan
ini bekerja sama dengan penerbit-penerbit buku
baik dalam maupun luar negeri. Dari kelompok usahanya sendiri, pemasok ke Toko
Buku Gramedia antara lain adalah Gramedia Pustaka
Utama, Elex Media
Komputindo, Gramedia
Widya Sarana, Bhuana
Ilmu Populer, dan Gramedia
Majalah, sementara dari luar negeri misalnya Prentice Hall, McGraw
Hill, Addison
Wesley.
1.2 Materi Kerja Praktik
Berdasarkan
topik yang telah dipilih, maka bidang yang penulis tempati untuk dijadikan
kerja praktik adalah Brand awerness TB. Gramedia
dan Kekepuasaan pelanggan terhadap
pelayanan dan penyediaan jasa khususnya di daerah Depok dan Jakarta Selatan.
Bidang ini sangatlah sesuai dengan topik yang akan penulis pelajari lebih
lanjut. Setiap
harinya penulis akan melakukan pengamatan tentang bagaimana hubungan pelayanan yang berkualitas dengan kepuasan konsumen sehingga konsumen akan datang kembali.
1.3 Tujuan dan Manfaat Kerja
Praktik
Adapun
tujuan dari Kuliah Kerja Lapangan ( KKL ) Yang telah diikuti oleh Penulis ini
adalah sebagai berikut:
Tujuan
1. Untuk
mengetahui cara memberikan pelayanan yang
memuaskan bagi konsumen.
2. Untuk
mengetahui sejauh mana pelayanan yang memuaskan dapat
mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja kembali.
Adapun tujuan dari pembuatan Tugas
Akhir yang telah diberikan oleh Universitas Gunadarma:
1. Sebagai
suatu persyaratan didalam menyelesaikan mata kuliah KK dan Sebagai bahan untuk melengkapi tugas mata
kuliah KKL
2. Sebagai
syarat mengikuti sidang skripsi,
3. Agar
siswa dapat membandingkan antara Teori yang didapat selama pendidikan dengan
praktek yang sebenarnya dan menerapkan
ilmu yang telah dikuasai kedalam dunia kerja secara langsung
4. Untuk
meningkatkan kedisiplinan dan Tanggung jawab didalam melaksanakan tugas-tugas
yang telah diberikan. Melatih siswa agar berfikir secara nalar dan dapat
mengambil kesimpulan sendiri dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
5. Untuk
menambah pengalaman kerja bagi peserta didik selama mengikuti pendidkan
BAB II
TEMPAT KERJA PRAKTIK
2.1 Profil Perusahaan
Logogram pada corporate identity Kompas
Gramedia mempergunakan simbol lingkaran yang melambangkan bola dunia dengan
huruf KG sebagai inisial dari ‘Kompas Gramedia’. Desain initial KG yang
menyelimuti lingkaran tersebut merepresentasikan jalur informasi yang mencapai
berbagai belahan dunia melalui berbagai media (multimedia). Initial KG sendiri
didesain secara khusus untuk memberikan unsur dinamisme dari perusahaan, dan
menggambarkan pergerakan arus informasi yang cepat
2.2 Sejarah Perusahaan
Kompas
Gramedia sebagai salah satu perusahaan yang terkemuka di Indonesia memiliki
peristiwa-peristiwa penting yang menjadi tonggak perjalanan perusahaan dari
sejak berdiri sampai perkembangannya saat ini:
1963
Terbitnya
majalah bulanan Intisari pada tanggal 17 Agustus 1963 oleh Petrus Kanisius (PK)
Ojong dan Jakob Oetama (JO), bersama J. Adisubrata dan Irawati SH. Majalah
bulanan Intisari bertujuan memberikan bacaan untuk membuka cakrawala bagi
masyarakat Indonesia. Pada saat itu, Intisari terbit dengan tampilan hitam
putih, tanpa sampul, berukuran 14 x 17,5 cm. Dengan tebal 128 halaman, majalah
ini mendapat sambutan baik dari pembaca dan mencapai oplah 11.000 eksemplar.
1965
Hampir
3 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 28 Juni 1965, diterbitkan Surat Kabar
KOMPAS, yang berawal dari ide menerbitkan koran untuk melawan pers komunis.
Pada mulanya KOMPAS terbit sebagai surat kabar mingguan dengan 8 halaman, lalu
terbit 4 kali seminggu, dan hanya dalam kurun waktu 2 tahun telah berkembang menjadi
surat kabar harian nasional dengan oplah mencapai 30.650 eksemplar.
1970
Melihat
perkembangan usaha yang sangat baik dan dengan semangat membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan lapangan kerja baru, PK Ojong mulai
melakukan diversifikasi usaha. Pada tanggal 2 Februari 1970 didirikan Toko Buku
Gramedia untuk memperkuat penyebaran produk dan menjual buku-buku yang berasal
dari luar negeri. Sebagai langkah awal, dibuka sebuah toko kecil berukuran 25
m2, di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat.
1971
Pada
awalnya harian KOMPAS dicetak di percetakan PT Keng Po. Seiring perkembangan
oplah yang semakin meningkat, dan agar dapat menjamin KOMPAS dapat terbit pagi
hari, dipandang perlu memiliki usaha percetakan sendiri. Pada tahun 1971 perusahaan
mendirikan Percetakan Gramedia di Jalan Palmerah Selatan, yang mulai beroperasi
pada bulan Agustus 1972, dan diresmikan pada tanggal 25 November 1972 oleh Ali
Sadikin, selaku Gubernur DKI Jakarta saat itu. Dalam perkembangannya, pada
tahun 1997 dibangunlah sistem cetak jarak jauh (remote printing) sebagai
terobosan baru teknologi percetakan untuk mempercepat distribusi koran harian
KOMPAS di daerah. Sistem cetak jarak jauh yang pertama kali didirikan pada
tahun 1997 di Bawen, dan dilanjutkan dengan kota-kota lainnya seperti Makasar
(Oktober 1998), Surabaya (November 1999), Palembang (Juni 2001), Medan (Juni
2003), Banjarmasin (Agustus 2002), Bandung I (Februari 2006), Bandung II
(Januari 2007), Bali (Maret 2009).
1972
Hampir
bersamaan dengan mulai beroperasinya Percetakan Gramedia, pada tahun yang sama
didirikan unit bisnis Radio Sonora, berkedudukan di Jalan Gajah Mada, Jakarta
Pusat. Radio Sonora didirikan oleh para pendiri Kompas Gramedia untuk
memberikan layanan informasi bagi masyarakat melalui media elektronik, selain
melalui media tertulis.
1973
Untuk
mengisi kekosongan bacaan khusus anak-anak, diterbitkanlah majalah anak-anak
Bobo pada tanggal 14 April 1973. Sebelum majalah Bobo terbit, harian KOMPAS
menerbitkan sisipan halaman khusus untuk anak-anak. Seiring dengan respon yang
positif dari pembaca terhadap sisipan halaman khusus anak-anak di harian KOMPAS
tersebut, perusahaan bekerja sama dengan penerbit majalah Bobo di Belanda,
untuk menerbitkan majalah Bobo di Indonesia. Pada awalnya, majalah Bobo terdiri
dari 16 halaman kertas koran, dengan oplah mencapai 50.000 eksemplar, dan
menjadi majalah anak-anak pertama yang berwarna di Indonesia. Usaha di bidang
majalah ini kemudian semakin berkembang dan merambah ke segmen remaja, wanita,
pria, otomotif, pengetahuan, teknologi dan umum, yang semuanya tergabung dalam
unit bisnis Kelompok Majalah.
1974
Pada
tahun 1974 didirikan unit bisnis PT Gramedia Pustaka Utama (GPU) sebagai
penerbit buku umum. Buku pertama yang diterbitkan adalah novel Karmila karya Marga
T, yang sebelumnya merupakan cerita bersambung di Harian KOMPAS. Produk
penerbitan buku GPU mendapatkan respon yang positif di masyarakat, maka usaha
penerbitan buku merambah ke berbagai segmen, seperti buku anak-anak, novel,
buku resep makanan, buku nonfiksi seperti buku seri manajemen, budaya,
filsafat, sains, buku perguruan tinggi, dan lain sebagainya.
1985
Untuk
menjawab kebutuhan masyarakat yang terus semakin berkembang berkait dengan
beragamnya jenis buku, pada 15 Januari 1985 didirikan unit usaha khusus untuk
menerbitkan buku-buku elektronik, buku komputer, yang kemudian juga merambah ke
buku-buku komik, yaitu PT Elexmedia Komputindo. Khusus untuk buku-buku ajar,
khususnya untuk pendidikan dasar dan menengah, pada 20 September 1990 didirikan
penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo), dan kemudian pada 1 Juni
1996 juga didirikan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), kemudian Penerbit Buku
Kompas, yang antara lain mendaur ulang tulisan-tulisan yang pernah dimuat di
harian KOMPAS.
1976
Pada
tahun 1976, Kompas Gramedia mendirikan unit bisnis PT Gramedia Film. Saat itu,
selain menggarap film-film dokumenter, Gramedia Film juga membuat film cerita.
Salah satu film cerita yang berprestasi adalah Suci Sang Primadona yang
mendapat Piala Citra, penghargaan tertinggi perfilman Indonesia. Hanya saja
Gramedia Film tidak berumur panjang, karena kalah bersaing dengan produksi film
lainnya yang lebih mengutamakan konten hiburan.
1981
Perusahaan
juga melakukan diversifikasi usaha di luar core business dengan membangun unit
bisnis perhotelan, yang dimulai dengan didirikannya PT Grahawita Santika (PT
GWS) pada tanggal 22 Agustus 1981. PT GWS pertama kali membeli Hotel Soeti di
Jl. Sumatera, Bandung, yang kemudian di renovasi dan diganti menjadi Hotel
Santika Bandung hingga saat ini. Usaha di bidang perhotelan berkembang sangat
pesat dan Hotel Santika telah hadir di berbagai kota besar di Indonesia.
1984
Kompas
Gramedia kembali mengembangkan produk yang dimilikinya dengan menerbitkan
rubrik BOLA pada tanggal 3 Maret 1984 sebagai sisipan harian KOMPAS setiap hari
Jumat. Rubrik BOLA dicetak pertama kali sebanyak 412.000 eksemplar sesuai
dengan oplah KOMPAS pada waktu itu, dan mendapat respon yang sangat baik dari
para pembaca dan pemasang iklan. Atas gagasan Jakob Oetama, selaku Pemimpin
Redaksi KOMPAS pada waktu itu, bahwa setiap rubrik KOMPAS yang digemari pembaca
dapat dikembangkan menjadi terbitan tersendiri, maka 4 tahun kemudian tepatnya
pada bulan April 1988, BOLA dilepas oleh KOMPAS untuk berdiri sendiri menjadi
Tabloid BOLA. Keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan pula kemampuan
desk olahraga di KOMPAS yang dipandang sebagai salah satu desk yang kuat karena
dukungan wartawannya, sehingga rubrik olahraga menjadi salah satu rubrik yang
digemari pembacanya. Dalam perkembangannya, BOLA menambah bauran produk dalam
bentuk buku dan majalah. Tidak hanya terpaku pada dunia olahraga, BOLAmerambah
juga ke bidang kesehatan, dengan diterbitkannya Tabloid SENIOR, dan kemudian
berubah menjadi Tabloid Gaya Hidup Sehat.
1987
Pada
tahun 1987, Kompas Gramedia mengambil-alih kepemilikan perusahaan penerbitan
harian Sriwijaya Post di Palembang. Pada masa itu ada himbauan dari Menteri
Penerangan RI agar koran-koran besar membantu koran-koran daerah yang terhambat
permasalahan SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers). Maka pada akhir 1987
didirikan unit usaha Kelompok Pers Daerah (Persda) yang tugas awalnya adalah
membantu koran-koran daerah yang membutuhkan pertolongan. Pada tahun 1988,
Kompas Gramedia mengambil-alih perusahaan penerbitan koran Swadesi yang namanya
diubah menjadi Serambi Indonesia di Banda Aceh. Tahun 1992, Kompas Gramedia
mengambil-alih perusahaan penerbitan koran Pos Kupang, dan pada tahun 1994
mengambil-alih perusahaan penerbitan koran Banjarmasin Post. Pada perkembangan
selanjutnya, Persda memperkuat bisnisnya dengan mendirikan sendiri koran daerah
di hampir seluruh propinsi dengan brand Tribun.
1988
Diversifikasi
usaha kembali dilakukan oleh Kompas Gramedia dengan pendirian PT Graha Kerindo
Utama (GKU) pada tahun 1988, sebagai perusahaan converting tissue berkualitas
dengan brand Tessa dan Multi. Seiring persaingan yang semakin ketat, GKU
menginginkan jaminan kesediaan pasokan bahan baku kertas agar produksi bisa
stabil, maka didirikanlah pabrik pembuatan kertas tissue (paper mill). Pada
tahun yang bersamaan dengan berdirinya GKU, Kompas Gramedia mengambil-alih
surat kabar mingguan Surya, yang didirikan oleh perusahaan penerbitan koran Pos
Kota pada tahun 1986, dan kemudian diubah menjadi Harian Pagi Surya.
1996
Dengan
perkembangan perekonomian dan dunia bisnis di Indonesia, pada tahun 1996 Kompas
Gramedia mendirikan PT. Grahanusa Mediatama yang menerbitkan Tabloid KONTAN,
yang terbit pertama kali pada tanggal 27 September 1996. Untuk menjawab kebutuhan
pembaca, diterbitkan pula pada Januari 2006 edisi khusus bulanan KONTAN dan
pada tanggal 27 September 2007 diterbitkan harian bisnis dan investasi KONTAN.
1998
Perjalanan
bisnis Kompas Gramedia tiba pada perkembangan tren di masyarakat yang
menunjukkan fenomena meningkatnya penggunaan jaringan internet untuk
mendapatkan informasi, maka Harian KOMPAS membuat versi online dari harian
KOMPAS cetak yang disebut Kompas Online dengan alamat http://www.kompas.com.
Pada tahun 1998, Kompas Online berkembang menjadi unit bisnis tersendiri
dibawah naungan PT Kompas Cyber Media (KCM). Saat ini Kompas Online diubah
menjadi Kompas.com.
1999
Pada
tahun 1999, dengan tujuan memberikan informasi yang lebih khas bagi warga
Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), diterbitkanlah Harian
Warta Kota, tepatnya pada tanggal 3 Mei 1999. Diawali dari koran 12 halaman,
Warta Kota terbit setiap hari Senin sampai Sabtu. Dengan mempertimbangkan
respon yang baik dari para pembaca, pada tahun 2001 diterbitkan pula Warta Kota
edisi hari Minggu.
2000
Pengembangan
bisnis Kompas Gramedia kembali dilakukan pada tahun 2000, dengan didirikannya
PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, tepatnya pada tanggal 22 Maret 2000, yang
pada waktu itu dikenal dengan sebutan TV7. Pada perkembangannya TV7 resmi
berubah nama menjadi Trans7 pada tanggal 15 Desember 2006 dengan masuknya PT
Trans Corporation dalam kepemilikan saham.
2005
Upaya
diversifikasi kembali dilakukan pada tanggal 25 November 2005, dengan
mendirikan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang dikelola oleh Yayasan
Media Informasi Kompas Gramedia. UMN merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi
dengan teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar dalam setiap proses
belajar mengajar. Pada awalnya, sebagai tempat belajar mengajar, UMN menyewa
gedung BNI46 Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Pada tahun 2009 UMN membangun gedung
sendiri dan diresmikan pada tanggal 2 Desember 2009, bertempat di Gading
Serpong, Summarecon, Tangerang.
2009
Seiring
dengan perkembangan teknologi dan situasi lingkungan bisnis di media, bisnis
media cetak diarahkan untuk melakukan transformasi menuju era digital. Dengan
demikian sosok media selanjutnya ditampilkan melalui multi media, multi
channel, dan multiplatform (MMM). Maka pada awal tahun 2009 media televisi
mulai dijajagi kembali. Kompas Gramedia Television (KOMPAS GRAMEDIA TV) menjadi
kendaraan perusahaan untuk menjalankan bisnis di televisi yang dimulai dengan
pembentukan proyek KOMPAS GRAMEDIATV pada awal Oktober 2009. Proyek ini memulai
kegiatannya dengan membentuk KOMPAS GRAMEDIA Production yang diberi tugas untuk
memproduksi program acara yang memberikan value added kepada pemirsa, sehingga
program-program yang akan ditayangkan mengandung nilai-nilai kemanusiaan, nilai
sosial dan pendidikan. Proyek KOMPAS GRAMEDIATV sekaligus juga mempersiapkan
terbentuknya KOMPAS GRAMEDIA TV Network, Kompas Channel, KOMPAS GRAMEDIA
Vision, dan Kompas TV.
2.3 Budaya Perusahaan
Visi dan Misi:
"Menjadi Perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu dan
tersebar di Asia Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan
masyarakat tedidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan dan adil
sejahtera."
KG Values:
Untuk mewujudkan Visi dan
Misi Kompas Gramedia, dibutuhkan manusia KG yang memahami dan menghayati
nilai-nilai luhur sebagaimana telah diwariskan oleh para pendiri, yakni :
1. CARING
·
Humanisme/ kemanusiaan (menghargai manusia sesuai harkat &
martabatnya), yang transendental (berdasarkan keyakinan akan yang tertinggi,
yang mengatasi segala sesuatu).
·
Peduli pada sesama; compassion; membantu dengan tulus.
·
Tanggungjawab sosial (CSR); cepat tanggap terhadap problem
lingkungan kemasyarakatan.
·
Memberikan kesempatan yang sama pada setiap orang tanpa membedakan
golongan, ras, suku, gender, agama.
·
Menghargai perbedaan budaya; adaptif; inkulturatif;
cross-cultural.
·
Management by
walking around;
saling menyapa; mengenal satu sama lain.
·
Saling menghargai, saling memahami (toleransi).
·
Peduli pada kesejahteraan karyawan; membina bawahan; delegasi,
kaderisasi.
2.
CREDIBLE
·
Integritas tinggi; jujur; satu kata dengan perbuatan (konsisten)
·
Dapat dipercaya (reliable); dapat diandalkan (capable)
·
Bertanggungjawab; menepati janji (komitmen); disiplin
·
Berwatak baik; berniat baik; berpikir positif.
·
Ber-etika bisnis bersih; transparan (keterbukaan)
·
Berjalan sesuai regulasi (pemerintah, stakeholders, shareholders)
·
Loyal; setia pada lembaga & profesi; dedikatif
·
Fair (tidak curang)
3.
COMPETENT
·
Profesional, menguasai bidang profesinya
·
Berorientasi pada kinerja dan hasil terbaik; get things done; bekerja tuntas
·
Menggunakan sumber daya secara optimal (efisien dan efektif: work
smart)
·
Berwawasan luas
· Senantiasa mengembangkan
diri; continuous learning
·
Proaktif
·
Mengambil keputusan dengan arif; pertimbangan matang
·
Bekerjasama demi hasil terbaik bersama tim (sinergi; aliansi
strategik; involving; teamwork)
·
Trampil teknologi
4.
COMPETITIVE
·
Bersemangat kompetisi / bersaing secara smart; mencapai yang
terbaik
·
Kreatif, inovatif
·
Percaya diri, berani memimpin/merintis/memulai
·
Berani ambil risiko, speed, akseleratif
·
Open minded, terbuka terhadap kritik,
perbaikan dan perubahan.
·
Tidak puas dengan kondisi saat ini, ingin berubah menjadi lebih
baik
· Mengelola jejaring
/networking yang semakin world wide
5. CUSTOMER DELIGHT
·
Berorientasi pada penyediaan layanan & produk berkualitas
sesuai kebutuhan pelanggan.
·
Mempelajari kecenderungan dinamika kebutuhan pelanggan;
fleksibilitas demi pelanggan
·
Menangani keluhan dan problem pelanggan secara profesional
·
Memahami/ mengantisipasi kebutuhan pelanggan (customer care) sebelum meminta
·
Mengupayakan pelanggan semakin terdidik dan tercerahkan
·
Menyenangkan pelanggan berdasarkan mentalitas berkelimpahan (aspek
dua arah)
2.4 Toko Buku Gramedia
Gambaran
Umum Gramedia Bookstore
Gramedia didirikan
oleh P.K Ojong (alm) dan Jakob Oetama dengan sebuah visi yang jelas, yaitu
mereka ingin berpartisipasi dalam pengembangan intelektual agar masyarakat
Indonesia dapat meningkatkan kesejahteraan dan masa depannya. Seperti yang
dilansir di situs resmi Gramedia (2005), mereka bertekad untuk menumbuhkan
minat baca masyarakat Indonesia, sebab mereka percaya bahwa kehidupan dapat
diubah dengan ilmu pengetahuan yang kuat. P.K Ojong dan Jakob Oetama memulai
karier mereka sebagai seorang jurnalis yang kemudian keduanya berhasil
menerbitkan majalah pertama mereka bernama Intisari di tahun 1963. Penerbitan
majalah pertama tersebut terbukti sukses, bahkan majalah Intisari masih
diterbitkan hingga saat ini.
Dua tahun kemudian,
pada tanggal 28 Juni 1965 P.K Ojong dan Jakob Oetama mulai menerbitkan sebuah
surat kabar harian yang disebut Kompas. Hingga kini, Kompas telah menjadi surat
kabar yang paling banyak dibaca di Indonesia dengan sirkulasi yang terluas. Keberhasilan
yang mereka raih tersebut, membawa keduanya berkembang ke dalam usaha
penerbitan, percetakan, dan retail
buku serta majalah. Hingga pada tahun 1970 untuk pertama kalinya toko buku
Gramedia didirikan di jalan Gajah Mada Jakarta, dan sampai dengan Januari 2011
telah memiliki 98 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan slogan bahwa
“Membaca adalah kunci yang akan memperkuat masyarakat Indonesia untuk
menciptakan masa depan mereka sendiri”, Gramedia Bookstore memiliki visi dan
misi sebagai berikut,Tak
bisa dipungkiri bahwa distribusi merupakan mata rantai yang lemah dalam dunia
bisnis di Indonesia. Penerbit dan percetakan saja tidaklah cukup untuk dapat
mendistribusikan produk secara merata ke seluruh pelosok tanah air. Itulah
sebabnya Kelompok Kompas - Gramedia (KKG) mendirikan jaringan toko buku, dengan
maksud memperkuat penyebaran produk, tanpa berkeinginan untuk lepas dari
jaringan distribusi yang ada.
Toko Buku Gramedia didirikan 02 Februari 1970 oleh P.K. Ojong,
yang juga merupakan pendiri KKG, dengan misi turut serta menyebarkan produk
pendidikan dan informasi, demi tercapainya cita-cita bersama mencerdaskan
kehidupan bangsa, menuju masyarakat baru Indonesia yang berkehidupan Pancasila.
Dari
sebuah toko buku kecil berukuran 25 m2, yang berlokasi di Jalan Gajah Mada,
Jakarta Barat, Toko Buku Gramedia sampai dengan akhir tahun 2010 telah tumbuh
dan berkembang menjadi 94 toko buku Gramedia, Rumah Buku sebanyak 2 buah,
Gramedia Book International sebanyak 1 buah, Trimedia sebanyak 3 buah, yang
seluruhnya tersebar di Indonesia bahkan manca negara. Mengantisipasi
perkembangan ilmu dan teknologi, Toko Buku Gramedia membentuk 'Gramedia
Online'.
Semula
- pada saat berdiri - Toko Buku Gramedia hanya menawarkan buku. Namun saat ini
ragam produknya sudah semakin berkembang, antara lain : stationery, fancy,
peralatan kantor, peralatan olahraga, dan produk berteknologi tinggi seperti
CD-ROM, audio-video book, dan berbagai produk lain.
Pemasaran
produk tersebut, didukung ratusan penerbit dan pemasok dalam dan luar negeri,
termasuk didalamnya beberapa penerbit intern KKG, seperti : Gramedia Pustaka
Utama, Elex Media Komputindo, Gramedia Widya Sarana, Bhuana Ilmu Populer, dan
Penerbit Gramedia Majalah.
Departemen
Impor bertugas khusus untuk mengelola dan mengembangkan jalinan kerja sama
dengan penerbit luar negeri yang kini berjumlah lebih dari 250 penerbit.
Penerbit luar negeri yang aktif menjalin kerja sama:
- Amerika
Serikat: Simon
& Schuster, Prentice Hall, McGraw Hill, Maxwell Macmillan, Addison
Wesley, John Wiley, Harper Collins, Bantam, Random House, Baker &
Taylor, dan lain-lain.
- Eropa: Penguin, Cambridge, Oxford,
Elsevier, Grossohaus, Hachette, Longman, MacMillan UK, dan lain-lain.
- Asia: Kondasha, Japan Publication,
Toppan, Canfonian, Asiapac, UBSPD, S. Chand, S.S. Mubaruk, Pan Pacific,
Mighty Mind, Federal Publication, dan lain-lain.
Sejak pertama kali
dibuka tahun 1970, Gramedia Bookstore telah menjadi pemimpin dalam penjualan
buku dan penerbitan, berada jauh di atas dari pesaing-pesaing terdekatnya.
Gramedia Bookstore telah mengembangkan citra merek dan reputasi yang sangat
bagus selama bertahun-tahun. Masyarakat Indonesia telah tumbuh bersama Gramedia
dan belajar untuk mempercayai Gramedia dalam menyediakan berbagai buku
berkualitas dengan harga yang dapat dijangkau bagi mereka. Gramedia Bookstore
telah menyediakan bahan bacaan berkualitas selama lebih dari 40 tahun dan telah
menjadi sebuah merek yang teruji dan terpercaya di dalam retail buku dan penerbitan.
Penerbit dari Gramedia
sendiri terdiri dari enam perusahaan yang memasok sekitar 40% dari total buku
yang diterbitkan, buku-buku tersebut terdiri dari buku asli berbahasa Indonesia
dan buku terjemahan. Gramedia menjalin hubungan yang baik dengan para pemasok
dan mitra kerjanya, Gramedia dikenal atas keadilan dan integritas dalam segala
urusan bisnis. Pemasok selalu dibayar tepat waktu dan pihak Mal atau Dept.
Store yang bekerja sama dengan Gramedia mengerti bahwa Gramedia Bookstore
selalu menjadi pembangun lalu lintas yang baik bagi Mal maupun Dept. Store
mereka.
Gramedia Bookstore
dimiliki dan dikelola oleh PT Gramedia Asri Media (GAM), sebuah anak perusahaan
yang sepenuhnya dimiliki oleh Kompas Gramedia Group (KGG). GAM adalah saluran
distribusi retail untuk KGG yang juga menangani penerbit dan mitra asing.
Kemudian pada tahun 1972 KGG mendirikan sebuah pabrik percetakan di Jakarta
dalam rangka memenuhi kebutuhan terhadap koran dan majalah yang semakin
meningkat, hingga kemudian pada tahun 1973 dibentuk PT Gramedia Pustaka Utama
(GPU) dan mulai menerbitkan judul pertamanya. Perusahaan tersebut telah meraih
sukses yang luar biasa, hingga kini mampu menerbitkan lebih dari 600 judul per
tahun, kisaran judul buku terdiri dari buku anak-anak dan remaja, buku bahasa
dan sastra, kamus dan referensi, buku teks universitas, buku mengenai life
style dan masih banyak lagi. GPU memiliki 60% judul buku asing yang
diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia, secara kolektif GPU menangani
sekitar 4000 judul aktif yang didistribusikan oleh Gramedia Bookstore.
Melonjaknya kebutuhan
terhadap pendidikan teknologi membuat KGG mendirikan PT Elex Media Komputindo
(EMK) pada tahun 1985. EMK menerbitkan buku-buku tentang komputer, elektronik,
teknologi, komik, dan perangkat lunak komputer. Setiap tahun EMK menerbitkan
1500 judul baru dan lebih dari 50% judul merupakan terjemahan dari bahasa
asing. Kemudian pada tahun 1990 KGG mendirikan PT Gramedia Widiasarana
Indonesia atau yang dikenal dengan Grasindo. Grasindo berkonsentrasi pada buku
pelajaran sekolah dan bahan pendidikan lainnya untuk TK hingga SMA, sampai
dengan sekarang Grasindo mampu menerbitkan 300 judul baru setiap tahun. Tidak
hanya di bidang penerbitan buku, KGG juga telah memiliki Gramedia Majalah yang
menangani sekitar 43 judul tabloid dan majalah, yang terdiri dari 30 judul asli
dan 13 berlisensi, seperti National Geographic, TopGear, Disney Junior dan
masih banyak lagi.
Indonesia telah
melihat suatu transformasi selama 40 tahun terakhir, sebuah negara yang
memiliki keragaman luar biasa dan geografis yang sangat luas, kaya akan seni
dan tradisi budaya membuat Indonesia harus menghadapi berbagai kesulitan dan
tantangan. Pada tahun 1970-an, ketika Gramedia baru saja berdiri, lebih dari
31% penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun mengalami buta huruf. Namun
pada tahun 2003, angka buta huruf turun
menjadi 9,07% untuk kelompok yang sama. Wajib belajar 9 tahun bagi setiap
penduduk Indonesia yang dilaksanakan bersamaan dengan berkembangnya kelas
menengah dengan pesat menciptakan kondisi yang haus akan ilmu pengetahuan dan
buku bacaan setiap harinya yang belum pernah
terjadi sebelumnya. Dalam hal tersebut tentu saja Gramedia telah
berperan penting untuk ikut serta mencerdaskan bangsa.
Bauran Pemasaran
Gramedia Bookstore
Menurut Kotler &
Armstrong (2008:62), bauran pemasaran (marketing
mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan
perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran.
Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok variabel yang disebut “4P” (Product, Price, Place, Promotion).
Produk
Produk berarti
kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran
(Kotler & Armstrong, 2008:62). Dalam rangka mengantisipasi dan memenuhi
kebutuhan konsumen yang berkembang pesat, Gramedia Bookstore telah menjadi one-stop shop untuk setiap anggota
keluarga. Ragam produk yang disediakan oleh Gramedia Bookstore meliputi buku
lokal dan impor, alat tulis, multimedia, peralatan olahraga serta alat-alat
musik.
Buku-buku di Gramedia
Bookstore 80% adalah karya lokal yang diproduksi di Indonesia atau bahan asing
yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan 20% sisanya merupakan
buku impor. Ini termasuk buku-buku
tentang berbagai subyek dan tema, bahan studi, kamus, direktori jalan, majalah
dan komik. Alat tulis yang disediakan di Gramedia Bookstore meliputi pena,
pensil, perlengkapan menggambar, map, buku tulis, dan masih banyak lagi. Untuk
peralatan multimedia meliputi digital
camera dan aksesorisnya, laptop
dan aksesorisnya, printer, fax, scanner,
handphone, dll. Adapun peralatan
olahraga yang disediakan meliputi alat-alat fitness,
berbagai macam bola, raket, scooter, sepatu roda, perlengkapan renang, dll.
Sedangkan alat-alat musik yang tersedia yaitu keyboard, gitar, drum,
seruling, pianika, dll.
Produk-produk yang
disediakan oleh Gramedia Bookstore sudah tidak diragukan lagi kualitasnya.
Gramedia tidak hanya mengutamakan kuantitas produk yang disediakan, namun juga
memperhatikan kualitas yang baik. Buku-buku yang tersedia dijamin keasliannya,
sebab Gramedia menjalin kerjasama dengan sejumlah penerbit, sehingga setiap
buku yang dijual merupakan produk orisinil. Kualitas yang baik tidak hanya
terletak pada buku, berbagai produk berupa alat tulis yang tersedia di Gramedia
Bookstore juga merupakan produk yang berkualitas. Sama halnya dengan produk
multimedia dan berbagai peralatan musik serta olahraga, pemasok produk-produk
tersebut berasal dari perusahaan ternama yang telah dipercaya oleh konsumen.
Sehingga dari segi kualitas, Gramedia Bookstore tidak hanya menjadi one-stop
shop yang menyediakan beragam produk, namun juga mampu memuaskan pelanggan
dengan produknya yang berkualitas.
Gramedia Bookstore
menyediakan buku-buku dengan berbagai subjek dan tema, hal tersebut merupakan
hasil dari kerjasama pihak Gramedia dengan sejumlah penerbit antara lain
Penerbit Erlangga, Salemba Empat, Arruzz Media, Trans Media, Penerbit Diva,
Prestasi Pustaka, Gema Insani, dll. Selain buku-buku dari penerbit tersebut,
Gramedia juga mendapat pasokan buku dari penerbit yang dimiliki oleh perusahaan
induk Kompas Gramedia Group (KGG), antara lain Gramedia Pustaka Utama,
Elexmedia Komputindo, Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo), Kepustakaan
Populer Gramedia, Penerbit Buku Kompas, Bhuana Ilmu Populer, dan Gramedia
Majalah. Macam-macam alat tulis yang tersedia di Gramedia Bookstore merupakan
produk-produk dari Steadler, Fiber Castel, Pentel, Stabilo, Joyko, Snowman,
Paperline, dll. Untuk perlengkapan sekolah seperti tas, Gramedia menyediakan
beberapa produk dari Eiger, Export, Realpolo, serta Planet Ocean. Beberapa
perlengkapan olahraga yang tersedia mulai dari merek Yonex, Spalding, Mikasa,
hingga merek Wish. Namun untuk alat-alat musik didominasi oleh produk dari
Yamaha, sedangkan produk multimedia terdiri dari berbagai macam merek, antara
lain Panasonic, Sony, Canon, Samsung, HP, Alfalink, beberapa produk dari Nokia,
Sony Ericsson, dan Blackberry juga tersedia.
Harga
Harga adalah jumlah
uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk (Kotler &
Armstrong, 2008:63). Berbagai produk yang disediakan oleh Gramedia Bookstore
memiliki harga yang umumnya dapat dijangkau oleh konsumen kelas menengah.
Bahkan Gramedia Bookstore pun terus berupaya agar produknya juga mampu dijangkau
oleh konsumen kelas menengah ke bawah.
Untuk produk buku,
harga yang ditawarkan oleh Gramedia Bookstore bermacam-macam, mulai dari
puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah. Jumlah harga masing-masing buku
tersebut ditentukan berdasarkan jenis buku itu sendiri. Antara buku pelajaran
sekolah, buku teks universitas, novel, komik, dan jenis-jenis buku yang lain
tentunya memiliki harga berbeda-beda. Sedangkan untuk produk lainnya, seperti
alat tulis, perlengkapan musik dan olahraga, serta produk multimedia, harga
yang ditawarkan sesuai dengan harga eceran yang disarankan oleh masing-masing
pemasok produk.
Salah satu cara
Gramedia Bookstore untuk memuaskan pelanggan adalah dengan memberikan diskon
atau potongan harga. Gramedia Bookstore yang terletak di Jalan Basuki Rachmad
Malang selalu menggelar program diskon buku setiap periode-periode tertentu
dengan durasi selama 1bulan. Program tersebut digelar di halaman depan Gramedia
Bookstore dengan tujuan untuk menarik perhatian masyarakat. Harga yang
ditawarkan mulai dari Rp. 5.000,- Rp. 7.000,- Rp. 10.000,- hingga Rp. 15.000,-
umumnya harga tersebut telah didiskon 50% dari harga semula atau harga asli
buku. Buku-buku yang didiskon terdiri dari berbagai macam jenis dan subjek yang
berasal dari beberapa penerbit seperti Arruzz Media, Trans Media, Mizan,
Prestasi Pustaka, Gema Insani, Diva, dll.
Tidak hanya memberikan
diskon pada periode tertentu, Gramedia Bookstore yang terletak di Jalan Basuki
Rachmad Malang juga menyediakan buku-buku khusus mahasiswa yang didiskon 25%
sampai dengan 40% setiap harinya. Terdapat pula beberapa buku teks universitas
yang dibandrol dengan harga Rp. 5.000,- Rp. 10.000,- dan Rp. 15.000,-. Selain
memberikan diskon untuk produk yang berupa buku, Gramedia Bookstore juga
memberikan diskon untuk produk lainnya, seperti salah satu contohnya yaitu
VCD/DVD Film. Harga yang ditawarkan untuk 2buah VCD/DVD Film yaitu mulai dari
Rp. 10.000,- Rp. 20.000,- Rp. 30.000,- hingga Rp.40.000,- .
Gramedia Bookstore
juga memberikan potongan harga khusus untuk pembelian buku terbitan Kompas
Gramedia (Penerbit Buku Kompas) bagi pelanggan yang memiliki Kompas Gramedia
Value Card-Flazz. Potongan harga yang diberikan yaitu, regular discount 10% untuk semua buku terbitan Kompas Gramedia dan seasonal discount 20% pada setiap acara
Book Lovers Time Kompas Gramedia. Terdapat pula keuntungan lain yang diberikan
Gramedia Bookstore bagi pelanggan yang memiliki kartu tersebut, seperti salah
satunya yaitu kesempatan untuk indent buku dengan harga khusus.
Tempat
Menurut Kotler & Armstrong
(2008:63), tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia
bagi pelanggan sasaran. Sejak pertama kali dibuka pada tahun 1970 hingga
Januari 2011, Gramedia Bookstore telah memiliki 98 cabang yang tersebar di
seluruh Indonesia, bahkan menurut Laoli (2011) Gramedia Bookstore akan segera
membuka 10 cabang baru lagi untuk beberapa daerah di Jakarta, Bandung, dan
Gorontalo. Sehingga kemungkinan sampai dengan waktu sekarang ini, diperkirakan
Gramedia Bookstore telah memiliki lebih dari 100 cabang.
Setiap outlet Gramedia Bookstore menikmati
lokasi yang strategis dalam setiap kota-kota besar di Indonesia dan beberapa
kota kecil seperti Madiun, Kediri, dan Magelang. Setiap outlet telah direncanakan dan diposisikan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan Gramedia Bookstore di setiap daerah tertentu. Di Kota Malang sendiri
terdapat dua outlet Gramedia
Bookstore, yaitu di Jalan Basuki Rachmad dan Jalan Veteran, Matos.
Kedua lokasi Gramedia
Bookstore di Kota Malang merupakan tempat yang strategis. Jalan Basuki Rachmad
merupakan daerah yang terletak di pusat kota, letak Gramedia Bookstore
berdekatan dengan alun-alun kota, Sarinah dan Ramayana Dept. Store, beberapa
tempat ibadah seperti masjid dan gereja, kantor pemerintahan, serta berbagai
macam pertokoan. Alat transportasi umum yang lewat di sekitar Gramedia
Bookstore juga beragam, mulai dari jurusan GA, AG, LG, GL, MM, dan LDG, hal
tersebut memudahkan masyarakat Malang dari berbagai daerah untuk datang ke
Gramedia Bookstore.
Letak Gramedia
Bookstore yang berada di Matos Jalan Veteran juga termasuk lokasi yang
strategis, karena berdekatan dengan beberapa sekolah dan perguruan tinggi,
seperti SMAN 8 Malang, SMKN 2 Malang, SMPN 4 Malang, MAN 3 Malang, MTSN 1
Malang, MIN 1 Malang, TK B.A Restu Malang, dan Universitas Negeri Malang serta
Universitas Brawijaya. Selain itu, Matos sendiri juga merupakan salah satu Mal
yang memiliki banyak pengunjung sehingga memberikan pengaruh positif bagi
Gramedia Bookstore. Beberapa alat transportasi umum yang lewat di sekitar Matos
antara lain AL, GL, LDG, dan ASD.
Selain tempat atau
lokasi yang strategis, Gramedia Bookstore juga berusaha untuk menciptakan outlet yang nyaman bagi setiap pelanggan
yang datang. Kenyamanan tersebut selain dari pelayanan prima juga diciptakan
melalui segi design dan interior yang
baik. Pada umumnya design dan
interior antara kedua outlet Gramedia
Bookstore yang ada di Kota Malang hampir sama, perbedaannya hanya terletak pada
jumlah lantai, outlet di Jalan Basuki Rachmad memiliki 3 lantai, sedangkan di
Matos Jalan Veteran hanya memiliki 2 lantai. Lantai 1 menyediakan berbagai alat
tulis, perlengkapan musik dan olahraga, serta produk multimedia. Sedangkan
lantai 2 khusus menyediakan berbagai macam buku.
Penataan buku-buku di
Gramedia Bookstore dirancang sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan pada
pelanggan yang datang. Buku-buku yang merupakan kebutuhan bagi kategori
pelajar, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dengan subjek seperti buku pendidikan,
kamus, buku referensi, buku anak dan remaja (komik dan novel) dan buku sekolah
diletakkan di sisi yang berbeda dengan subjek buku yang merupakan kebutuhan
bagi kategori mahasiswa hingga umum, yang meliputi agama dan filsafah, sosial
dan politik, majalah, teknik, TI, hukum, ekonomi, bisnis manajemen, pariwisata,
dan pertanian. Untuk buku-buku impor, dan buku-buku mengenai gaya hidup,
kesehatan, bahasa dan sastra diletakkan di bagian tengah, sedangkan di bagian
terdepan merupakan display untuk kategori buku pilihan, buku baru, dan best seller.
Lantai 3 yang terletak
di outlet Jalan Basuki Rachmad
merupakan area khusus buku mahasiswa special promo. Sehingga semua buku yang
terdapat di lantai 3 tersebut khusus memenuhi kebutuhan para mahasiswa.
Terdapat berbagai macam tema, seperti SPSS, Science,
Metodologi Penelitian, Akuntansi, Manajemen, Kedokteran, Ekonomi, Psikologi,
Sosiologi, Teknik, dan Statistik. Gramedia Bookstore tidak hanya melayani
konsumen secara langsung namun juga secara tidak langsung. Hal tersebut
dilakukan melalui situs online Gramedia
yang dapat diakses di www.gramediaonline.com,
di situs tersebut konsumen dapat melakukan pemesanan ataupun pembelian berbagai
produk secara online yang tidak
terbatas pada buku.
Promosi
Kotler & Armstrong
(2008:63) mengatakan bahwa promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat
produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya. Gramedia Bookstore melakukan
promosi melalui pemasangan iklan di beberapa media cetak, dengan memanfaatkan
sejumlah surat kabar harian dan majalah yang ditebitkan oleh anak perusahaan
dari Kompas Gramedia Group (KGG) seperti penerbit Gramedia Majalah. Beberapa
contoh surat kabar harian yang menjadi media promosi Gramedia Bookstore adalah
Kompas, Jakarta Post, Warta Kota, Tribun Jabar, Surya, dll. Sedangkan beberapa
majalah dan tabloid yang menjadi media promosi adalah Bobo, Hai, Kawanku, Idea,
Motor Plus, Nova, Starnova, dll.
Tidak terbatas pada
pemasangan iklan saja, Gramedia Bookstore juga melakukan promosi dengan menjadi
sponsor dalam event tertentu seperti
seminar atau acara perlombaan. Beberapa seminar mengenai bedah buku tertentu
yang diterbitkan oleh Gramedia, akan menjadi kesempatan bagi Gramedia Bookstore
untuk promosi kepada masyarakat. Tidak jarang pula Gramedia Bookstore menjadi
sponsor untuk acara perlombaan yang bertema pendidikan, seperti yang
diselenggarakan di berbagai sekolah dan universitas.
Gramedia Bookstore
baru-baru ini menawarkan promosi khusus berupa promosi penjualan melalui Kompas
Gramedia Value Card-Flazz (KGVC) yang baru saja launching pada tanggal 16 Juli 2011. Seperti yang dilansir di situs
resmi Kompas Gramedia (2011), KGVC adalah bentuk penghargaan Kompas Gramedia
Group kepada para pelanggan setia di seluruh Business Unit Kompas Gramedia.
Melalui kerjasama dengan Flazz BCA, membership
card tersebut memberikan berbagai manfaat bagi para pelanggan Gramedia
Bookstore, antara lain pemberian regular
discount 10% dan seasonal discount
20% untuk pembelian produk Kompas Gramedia, diskon khusus untuk harga tiket
event seperti seminar dan acara perlombaan, kesempatan indent buku dengan harga
khusus, dan mendapatkan katalog produk secara berkala.
Cara untuk mendapatkan
KGVC tersebut juga tergolong mudah, yaitu dengan hanya membayar sebesar Rp.
50.000,- atau bisa didapatkan secara gratis jika berbelanja akumulasi Rp.
500.000,- untuk semua produk dalam waktu 1 minggu di semua Gramedia Bookstore
dan berlaku kelipatan. Dengan berbagai manfaat dan syarat yang ditentukan untuk
kepemilikan KGVC tersebut, maka dapat dikatakan bahwa terciptanya KGVC juga
merupakan salah satu cara Gramedia Bookstore untuk melakukan promosi dengan
membujuk pelanggan untuk membeli produk. Manfaat yang didapatkan dari KGVC akan
membuat pelanggan semakin loyal kepada Gramedia Bookstore dan lebih memilih
untuk membeli kebutuhannya di Gramedia daripada di toko buku lainnya.
BAB
III
METODE
PRAKTIK
3.1 Tempat Kerja Praktik
KKL
( Kuliah Kerja Lapangan) dilaksankan di T.B
Gramedia Pusat Depok yang terletak di Jln.
Margonda Raya KM.04 Pondok Cina. Adapun pelaksanaan KKL dilakukan
selama 3 bulan.
Penulis ditempatkan di bagian Group of Retail and
Publishing (GoRP) dan bertugas sebagai Cust. Servise Office (CSO) yang bertugas
di lantai. Pekerjaan yang dilakukan mulai dari membuka dan menutup toko, memimpin briefing pagi, melayani kebutuhan
konsumen dan lain-lainn sesuai job desc dan Standar Operational Prosedure.
3.2 Periode Kerja Praktik
KKL
diselanggarakanselama 1 bulan yaitu dari tanggal 1
Desember 2013 sampai dengan 28
Februari 2014. Agar
pelaksanaan KKL berjalan dengan maksimal dilakukan persiapan yang begitu
matang, baik oleh Universitas, coordinator maupun pembimbing serta peserta KKL.
Selama melaksanakan KKL, banyak pengalaman yang bermanfaat yang kami terima
sebagai peserta KKL tentunya yang bersifat praktek. Dengan melakukan KKL kami
dapat merasakan dunia kerja yang sesungguhnya dan merasakan betapa pentingnya
bekerjasama dalam suatu organisasi.
3.3 Metode Kerja Praktik
Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil dilakukan dengan metode observasi partisipatif yaitu
melakukan pekerjaan di bagian tersebut dan mencatat segala hal yang diperlukan
untuk penulisan laporan. Selain itu, jika terdapat kendala atau masalah maka
akan dilakukan metode wawancara secara informal.
BAB
1V
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Kerja Praktik
Selama menjalani KKL di TB. Gramedia Depok penulis menempati posisi
sebagai Customer Service Official (CSO), berikut Tugas dan kewajiban Cust.
Service TB. Gramedia Depok :
1. Menerima
pertanyaan, komentar, masukan dari pelanggan baik secara langsung maupun tidak
langsung, kemudian menginformasikan pada saat briefing pagi
2. Menerima
dan menyelesaikan keluhan pelanggan
3. Melakukan
pendataan dan kegiatan maintain pelanggan potensial atau customer care
4. Menerima,
mencatat, dan menindaklanjuti pemesanan buku
5. Melayani
pembuatan kartu pelanggan, penjualan voucher, dan tiket terkait dengan program
promosi
6. Memberikan
informasi kepada pelanggan dan karyawan melalui announcement, mengatur
pemutaran lagu serta mengatur lalu lintas sambungan telepon untuk kepentingan
unit toko buku sesuai system prosedur yang berlaku
7. Mengetahui
dan memahami informasi seputar produk new arrival dan best seller
8. Membuat
catalog atau kliping synopsis buku dari media cetak untuk diinformasikan kepada
pelanggan dengan melakukan announcement secara berkala
9. Menginformasikan
program promosi event atau produk setiap jam dan membuat rekap setelahnya
Seorang
customer service support harus dapat menjaga hubungan baik dengan sesama
karyawan dan juga dengan Marketing and Communication Department, dan terutama
harus menjaga hubungan baik dengan pelanggan
Berdasarkan
hasil observasi partisipatif yang dilakukan, penulis mengamatai bagaimana setiap karyawan memberikan pelayangan yang terbaik kepada konsumen.
Petugas buku bertanggung jawab untuk menyampaikan buku yang berkualitas sampai
ke tangan konsumen sebagai end user. Karyawan gramedia adalah enlightening
people, bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan tersebut. Gramedia telah 43 tahun turut serta dalam mencerdaskan
bangsa melalui buku buku yang berkualitas.
Setiap pagi hari diadakan briefing pagi yang berisi seminar dan sharing,
setiap karyawan gramedia wajib memahami isi buku yang nantinya akan di jual
kepada masyarakat. Produk knowledge merupakan sebuah keharusan karena Gramedia
tidak hanya menjual buku namun turut serta dalam menyebarluaskan ilmu
pengetahuan. Sharing berguna untuk musyawarah dalam memecahkan setiap masalah
agar setiap karyawan semakin kokoh dan kompak, setiap pagi dibacakan visi dan
misi perusahaan, slogan dan nilai budaya dari pendiri perusahaan agar bisa
selalu di implementasikan oleh setiap karyawan Kompas Gramedia.
4.2
Analisis SWOT
Analisis
SWOT Gramedia Bookstore
Menurut Kotler &
Armstrong (2008:64), analisis SWOT adalah penilaian menyeluruh terhadap
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) suatu perusahaan. Perusahaan
harus menganalisis pasarnya dan lingkungan pemasarannya agar menemukan peluang
yang menarik dan mengidentifikasi ancaman dari lingkungannya. Perusahaan harus
menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan serta tindakan pemasaran saat
ini dan yang mungkin dilakukan untuk menentukan peluang mana yang paling baik
untuk dikejar. Tujuannya adalah untuk mencocokkan kekuatan perusahaan dengan
peluang menarik yang ada pada lingkungan, sekaligus menghilangkan atau
mengatasi kelemahan dan meminimalisasi ancaman.
Kekuatan
Kekuatan meliputi
kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat
membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya (Kotler &
Armstrong, 2008:64). Kekuatan Gramedia Bookstore yang pertama terletak pada
kelengkapan produk yang tersedia, dengan menyediakan produk yang beragam dan
berkualitas maka Gramedia Bookstore dapat memenuhi kebutuhan para konsumen.
Sehingga diharapkan kebutuhan konsumen yang beragam dapat terpenuhi ketika mereka
berbelanja di Gramedia Bookstore.
Selain itu Gramedia
Bookstore juga berusaha menawarkan harga yang bersaing demi kepuasan para
konsumen, frekuensi pemberian diskon juga menjadi salah satu kekuatan Gramedia
Bookstore, sebab tidak dapat dipungkiri bahwa diskon menjadi daya tarik
tersendiri. Apalagi sekarang dengan hadirnya Kompas Gramedia Value Card-Flazz
(KGVC), akan semakin membentuk potensi yang kuat bagi Gramedia Bookstore untuk
menarik konsumen yang loyal. KGVC memberikan berbagai manfaat bagi pemiliknya,
hal tersebut dianggap Gramedia sebagai bentuk penghargaan untuk konsumen yang
setia pada Gramedia Bookstore.
Lokasi outlet
Gramedia Bookstore yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia juga
merupakan kekuatan yang membuat Gramedia Bookstore dikenal oleh seluruh
masyarakat Indonesia. Hingga Januari 2011, jumlah outlet yang tersebar yaitu 98 outlet, yang antara lain berada di
Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, Cirebon, Bandung, Semarang,
Surakarta, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, Jember, Malang, Madiun, Kediri,
Pangkal Pinang, Manado, Bali, Kupang, Bandar Lampung, Palembang, Padang, Medan,
Pekanbaru, Batam, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Makasar,
Kendari, dan Jayapura. Dengan banyaknya jumlah outlet yang tersebar, maka diharapkan Gramedia Bookstore mampu
memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia dan tidak terbatas oleh
wilayah, hal tersebut terbukti dari lokasi sejumlah outlet yang tersebar mulai dari Medan hingga Jayapura.
Kekuatan Gramedia
Bookstore yang lainnya adalah strategi pemasaran yang baik. Hal ini terbukti
dengan diraihnya penghargaan Marketing
Award 2009 dalam kategori The Best
Experiential Marketing, yang diselenggarakan oleh Majalah Marketing bekerja sama dengan
dosen-dosen senior dari universitas magister manajemen terkemuka di Jakarta.
Nisa (2009) mengatakan bahwa experiential
marketing yang dimiliki Gramedia adalah bagaimana menciptakan kenyamanan
bagi konsumen selama berada di dalam toko buku, sehingga ketika konsumen datang
toko tidak hanya membeli barang, tapi juga mendapat experience tersendiri di dalam toko tersebut, itulah yang
diciptakan oleh Gramedia Bookstore. Experience
yang diperoleh para konsumen antara lain karena kenyamanan toko, pelayanan yang
baik, juga dari segi desain, dan
interior toko buku yang menarik.
Selanjutnya yang
menjadi kekuatan utama bagi Gramedia Bookstore adalah citra merek dan reputasi
yang sangat baik, menurut Damanik (2010) hal ini dibuktikan dengan gelar Top Brand Award 2010 yang berhasil
dipertahankan oleh Gramedia Bookstore. Acara yang diselenggarakan oleh Majalah Marketing dan Frontier Consulting Group tersebut menobatkan Gramedia Bookstore
sebagai toko buku paling dikenal oleh
publik, dengan Top Brand Index (TBI)
sebesar 78,1%. Gramedia Bookstore meninggalkan jauh pesaingnya TB Gunung Agung
dengan indeks 12,4%, sementara toko buku lainnya seperti Toga Mas, Karisma, dan
Wali Songo harus puas dengan indeks di bawah 3%. Berdasarkan index tersebut,
merek Gramedia memang begitu lekat di hati masyarakat sehingga sekitar 78,1%
dari 2.400 responden di enam kota besar di Indonesia memilih Gramedia sebagai
merek paling top. Merek Gramedia menempati top
of mind di masyarakat, memiliki market
share yang tinggi, dan memiliki pelanggan dengan tingkat loyalitas yang
tinggi.
Kelemahan
Kotler & Armstrong
(2008:64) mengatakan bahwa kelemahan meliputi keterbatasan internal dan faktor
situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan. Berdasarkan
observasi yang dilakukan oleh peneliti, salah satu kelemahan Gramedia Bookstore
adalah harga buku impor yang masih bergantung pada nilai kurs. Ketika nilai
kurs Rupiah terhadap mata uang asing lemah, maka hal tersebut akan berdampak
pada harga buku impor yang ditawarkan. Semakin lemah nilai kurs Rupiah, maka
semakin mahal harga buku impor tersebut. Alangkah baiknya jika Gramedia
Bookstore memiliki kendali terhadap harga buku impor yang dijual, sehingga
harga yang dibandrol dapat disesuaikan dengan daya beli konsumen.
Meskipun pada umumnya
harga produk yang tersedia di Gramedia Bookstore dapat dijangkau oleh konsumen
kelas menengah, namun terdapat beberapa produk yang harganya relatif lebih
mahal, seperti alat tulis dan produk multimedia. Ketika peneliti membandingkan
harga alat tulis yang tersedia di Gramedia Bookstore dengan toko lain seperti
Royal ATK di Jalan Ciliwung Malang, terdapat beberapa alat tulis yang harganya
terbukti lebih mahal. Sedangkan untuk produk multimedia seperti laptop dan
handphone, Gramedia Bookstore menawarkan harga yang lebih tinggi dibandingkan
harga yang ditawarkan oleh toko-toko elektronik lainnya. Kelemahan tersebut
dikarenakan oleh kekurangmampuan Gramedia Bookstore dalam menyetarakan harga
dengan toko-toko yang khusus menjual alat tulis dan barang elektronik, sebab
Gramedia Bookstore sendiri merupakan toko buku yang lebih berkonsentrasi pada
penjualan buku.
Hal lain yang menjadi
kelemahan Gramedia Bookstore adalah pelayanan operasional online Gramedia yang hanya terbatas pada hari Senin – Jumat, pukul
08.00 – 17.00 WIB saja. Sehingga pada malam hari dan weekend, situs online
Gramedia tersebut tidak beroperasi. Kondisi tersebut akan menyulitkan konsumen
yang ingin melakukan transaksi pada malam hari atau pada hari Sabtu atau
Minggu, misalnya seperti orang-orang yang sibuk dan tidak memiliki cukup waktu
untuk bertransaksi pada jam kerja.
Peluang
Menurut Kotler &
Armstrong (2008:64), peluang adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada
lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
Buku merupakan kebutuhan bagi semua orang, tidak terbatas usia. Baik anak-anak
maupun dewasa pada umumnya membutuhkan buku sebagai media untuk mendapatkan
wawasan atau ilmu pengetahuan, terutama bagi para pelajar. Setiap tahun ajaran
baru, para pelajar membutuhkan buku untuk menunjang kebutuhannya dalam
bersekolah, sehingga dapat dikatakan permintaan terhadap buku tidak pernah
menurun bahkan cenderung bertambah. Hal tersebut dapat menjadi peluang bagi
Gramedia Bookstore untuk terus memperluas dan memperkaya usahanya.
Dalam era globalisasi
sekarang ini, internet telah menjadi bagian dari setiap kehidupan masyarakat,
penggunaan internet secara positif mampu memberikan banyak manfaat kepada
penggunanya. Banyak informasi yang didapat dari internet, bahkan internet juga
telah dijadikan media bisnis seperti penjualan barang secara online, dan juga media pembelajaran. Hal
tersebut yang kemudian menciptakan suatu produk yang disebut e-book atau electronic book, yaitu buku yang berupa soft copy dan umumnya berupa file
PDF. E-book juga disebut paperless book, karena penggunaannya
harus melalui media ekektronik seperti computer,
laptop, atau notepad. Bisa dikatakan bahwa saat ini sudah banyak masyarakat yang
menggunakan e-book sebagai bahan
bacaan mereka. Gramedia Bookstore dalam situasi ini berpeluang untuk turut
menyediakan e-book bagi konsumennya,
hal tersebut akan menjadi hal baru bagi Gramedia Bookstore, sehingga tidak
hanya menyediakan buku dalam bentuk hard
copy, namun juga menyediakan e-book.
Ancaman
Ancaman adalah factor
pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan dan menghadirkan tantangan
bagi performa perusahaan (Kotler & Armstrong, 2008:64). Ancaman bagi
Gramedia Bookstore yaitu toko buku lainnya yang juga hadir di sekitar masyarakat,
seperti misalnya TB Gunung Agung, Toga Mas, Tisera, Karisma, dll. Selain toko
buku yang disebutkan di atas, keberadaan pasar buku juga menjadi ancaman bagi
Gramedia Bookstore, apalagi pasar buku umumnya menjual buku bekas atau buku
baru yang kualitasnya bajakan atau palsu dengan harga yang jauh lebih murah.
Seperti yang ada di kota Malang yaitu Pasar Buku Wilis yang menyediakan
berbagai jenis buku bekas atau baru dengan harga murah.
Penjualan buku melalui
media internet kini juga telah marak di masyarakat. Meskipun Gramedia Bookstore
juga memiliki situs online, namun
keberadaan situs penjualan buku online lainnya juga dapat menjadi ancaman bagi
Gramedia Bookstore, seperti contohnya Amazon, Ebay, Kaskus, dll. Dalam hal ini
Gramedia Bookstore harus memiliki cara tertentu agar konsumen lebih memilih
untuk berbelanja di situs online Gramedia daripada situs lainnya, misalnya
seperti prosedur pembelian dan pembayaran yang mudah.
Situs
penjualan buku online yang telah disebutkan di atas tidak hanya menjual buku
namun e-book, sedangkan untuk saat
ini Gramedia Bookstore belum menyediakan produk berupa e-book. Tentu saja kondisi tersebut menjadi ancaman bagi Gramedia
Bookstore. Pihak manajemen perlu menerapkan strategi yang baik dalam menyiasati
setiap ancaman yang ada agar tidak timbul kerugian.
BAB IV
KESIMPULAN
Gramedia Bookstre
didirikan pada tahun 1970 oleh P.K Ojong (alm) dan Jakob Oetama di Jalan Gajah
Mada Jakarta. Sejak pertama kali dibuka, Gramedia Bookstore yang dimiliki dan
dikelola oleh PT Gramedia Asri Media yang merupakan anak perusahaan Kompas
Gramedia Group, telah menjadi pemimpin dalam penjualan buku dan penerbitan.
Selama lebih dari 40 tahun Gramedia telah menjadi sebuah merek yang teruji dan
terpercaya di dalam retail buku dan penerbitan.
Adapun bauran
pemasaran Gramedia Bookstore adalah sebagai berikut: Gramedia Bookstore
telah menjadi one-stop shop untuk
setiap anggota keluarga. Ragam produk yang disediakan oleh Gramedia Bookstore
meliputi buku lokal dan impor, alat tulis, multimedia, peralatan olahraga serta
alat-alat musik.Harga Berbagai
produk yang disediakan oleh Gramedia Bookstore memiliki harga yang umumnya
dapat dijangkau oleh konsumen kelas menengah. Gramedia Bookstore juga gemar
memberikan diskon atau potongan harga, pada periode tertentu Gramedia Bookstore
memberikan diskon 50%, terdapat pula diskon buku mahasiswa sebesar 25% - 40%
setiap harinya. Belum lagi diskon yang diberikan untuk pemilik Kompas Gramedia
Value Card-Flazz (KGVC).Tempat
Gramedia Bookstore telah memiliki 98 cabang
yang tersebar di seluruh Indonesia, setiap outlet Gramedia Bookstore menikmati
lokasi yang strategis dalam setiap kota-kota besar di Indonesia dan beberapa
kota kecil. Selain tempat atau lokasi yang strategis, Gramedia Bookstore juga
berusaha untuk menciptakan outlet
yang nyaman bagi setiap pelanggan yang datang. Promosi Gramedia Bookstore
melakukan promosi melalui pemasangan iklan di beberapa media cetak dan menjadi
sponsor dalam event tertentu seperti seminar atau acara perlombaan. Gramedia
Bookstore juga menawarkan promosi penjualan melalui membership card KGVC. Berikut adalah
analisis SWOT mengenai Gramedia Bookstore,
DAFTAR RUJUKAN
Damanik, C. 2010. Toko
Buku Gramedia Pertahankan Top Brand. (Online), (http://www.kompas.com), diakses 5 Oktober
2011.
Gramedia Bookstores. 2005. Gramedia 1970 to 2005. (Online), (http://gramediabooks.com), diakses 2 Oktober
2011.
Gramedia
Online. 2011. Cara Belanja. (Online),
(http://www.gramediaonline.com), diakses 14 Oktober
2011.
Kompas
Gramedia. 2011. Kompas Gramedia Value
Card. (Online), (http://www.kgvaluecard.com), diakses 2 Oktober
2011.
Kotler,
P & Armstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip
Pemasaran. Jilid 1. Edisi Keduabelas. Terjemahan ___. Jakarta: Erlangga.
Laoli,
N. 2011. Gramedia dan Times Buka 10
Cabang Baru. (Online), (http://www.kompas.com), diakses 5 Oktober 2011.
Nisa.
2009. Toko Buku Gramedia Raih Marketing
Award 2009. (Online), (http://www.kompas.com), diakses 5 Oktober
2011.
Komentar
Nama saya Nadia Sisworo dan saya ingin berbagi cerita yang bagus tentang ibu Rossa Stanley Favor perusahaan yang layak secara finansial yang membuat hidup saya manis.
Saya telah mengalami kesulitan keuangan selama beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap untuk membayar mereka kembali setelah menerima gaji saya.
Dan saat itulah hidup saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dimakamkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
Tetapi ketika saya pikir hidup saya sudah berakhir, saya benar-benar mencoba bunuh diri, saat itulah ALLAH menggunakan teman saya dan Neighbor Annisa Berkarya yang sekarang pindah ke Singapura, dia membantu saya menghubungi ibu Rossa Stanley yang katanya seorang teman dari India menghubungkannya dengan ibu Rossa, jadi saya menceritakan kisah saya kepada ibu, dia meminta dokumen saya yang saya ajukan dan sebelum saya mengetahuinya permintaan pinjaman saya untuk Rp120.000.000,00 disetujui, sebelum itu saya telah mencoba tiga perusahaan pinjaman online yang berbeda tetapi tidak ada bantuan positif, tetapi ibu rossa Stanley melalui perusahaan pinjamannya ROSSATANLEYLOANCOMPANY mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan bahwa sampai saya mati saya akan terus membagikan kisah ini sehingga sesama warga negara saya dapat memperoleh manfaat darinya, jangan hubungi pemberi pinjaman palsu yang membanjiri mana-mana dengan cerita pinjaman palsu, Setelah itu proses persetujuan kredit selesai dan saya menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyatakan bahwa saya harus memberikan rincian bank saya. Saya menerima pemberitahuan dari bank saya bahwa rekening bank saya dikreditkan dengan jumlah pinjaman yang saya minta. mother rossa stanley adalah satu-satunya pemberi pinjaman nyata, tulus dan tulus di seluruh dunia sehingga jangan ragu untuk menghubungi ibu Rossa Stanely di saluran ini
ROSSASTANLEYLOANCOMPANY@GMAIL.COM
HANYA TEKS MEREKA +12133153118
Ini adalah kesaksian saya dan dapat diverifikasi dengan detail akun saya yang di bawah ini jika Anda ragu
itulah bagaimana hidup saya berubah dan saya akan terus berbagi berita sehingga semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan yang baik yang mengubah situasi saya.
Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini email saya: nadiasisworo@gmail.com
Dan di bawah ini adalah detail akun saya yang dikreditkan dengan pinjaman dari rossastanleyloancompany,
Alamat bank: Cabang Jatinegara Jakarta Timur
Nama akun: Nadia Sisworo
Nomor akun: 0504482516
Nama Bank: Bank Negara Indonesia (BNI)