Langsung ke konten utama

Analisis SWOT Toko Buku GRAMEDIA (PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA) KOMPAS GRAMEDIA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membaca telah menjadi bagian dari kehidupan setiap orang, baik bagi anak-anak, pelajar, mahasiswa, orang dewasa, dan tidak menutup kemungkinan bagi para manula. Membaca merupakan salah satu bagian penting dalam proses belajar, dengan membaca maka akan banyak pengetahuan dan informasi yang didapatkan. Semenjak usia dini, anak-anak sudah dibiasakan untuk membaca, mulai dari TK, SD, SMP, SMA bahkan hingga Perguruan Tinggi, semua mengharuskan para siswa dan mahasiswanya untuk banyak belajar melalui membaca, hal tersebut yang membuat kebutuhan terhadap buku semakin meningkat setiap harinya.
Seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku atau bahan pustaka, berbagai industri penerbitan dan percetakan pun mulai bersaing untuk menerbitkan buku yang berkualitas. Kondisi tersebut menciptakan peluang usaha bagi para distributor buku, karena membaca telah menjadi bagian vital bagi setiap orang, tidak terbatas usia. Membaca bukan suatu trend yang hanya booming pada suatu waktu tertentu, namun merupakan hal yang terus-menerus menjadi bagian dari masyarakat, sehingga kemudian banyak muncul berbagai toko buku di sekitar masyarakat yang mencoba memenuhi kebutuhan pasar terhadap buku atau bahan pustaka.
Ada banyak toko buku tersebar di seluruh Indonesia, dari mulai yang berskala nasional hingga lokal. Beberapa toko buku ternama di Indonesia antara lain adalah Gramedia Bookstore, Karisma Bookstore, Tisera, Gunung Agung, dan Times Bookstore. Di kota Malang sendiri terdapat beberapa toko buku seperti Gramedia Bookstore, Karisma, Tisera, Siswa, Toga Mas, dan Dian Ilmu. Namun sebelum munculnya beberapa toko buku lokal di kota Malang, beberapa waktu yang lalu penjualan buku dikuasai oleh tiga toko buku besar, yaitu Gramedia Bookstore, Gunung Agung, dan Siswa, jika melihat keadaan saat ini keberadaan toko buku Gunung Agung dan Siswa telah tergeser dengan hadirnya toko buku lokal. Gunung Agung yang dahulu terletak di Sarinah Dept. Store bahkan sekarang sudah tidak beroperasi lagi di kota Malang, sedangkan Siswa meskipun masih beroperasi namun telah tertinggal jauh dengan toko buku lainnya yang sekarang ada.
Toko buku yang masih bertahan dan dapat dikatakan semakin menguasai pasar saat ini adalah Gramedia Bookstore, bahkan hingga bulan Januari 2011 Gramedia Bookstore telah memiliki 98 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, tidak hanya di kota-kota besar melainkan juga di beberapa kota kecil seperti Madiun, Kediri, dan Magelang. Setiap cabang toko buku memiliki 30.000 – 50.000 judul buku (Laoli, 2011). Gramedia Bookstore telah menjadi market leader dalam hal toko buku retail, hal ini terbukti dengan diraihnya penghargaan Marketing Award 2009 dalam kategori The Best Experiential Marketing. Experiential Marketing yang dimiliki oleh Gramedia Bookstore adalah bagaimana menciptakan kenyamanan konsumen selama berada dalam toko tersebut, kenyamanan tersebut diciptakan dari pelayanan toko yang baik dan desain serta interior yang menarik (Nisa, 2009).
Tidak hanya meraih penghargaan Marketing Award, Gramedia Bookstore juga berhasil mempertahankan gelar Top Brand Award 2010. Gramedia Bookstore dinobatkan sebagai toko buku paling dikenal oleh public dengan Top Brand Index sebesar 78,1% dan meninggalkan pesaingnya Gunung Agung hanya dengan indeks sebesar 12,4%. Sedangkan toko buku lainnya seperti Toga Mas, Karisma, dan Wali Songo hanya mendapat indeks di bawah 3%. Merek Gramedia begitu lekat di hati masyarakat sehingga 78,1% dari 2.400 responden di enam kota besar di Indonesia memilih Gramedia sebagai merek paling top (Damanik, 2010).
PT Gramedia Asri Media (GAM) sebagai pemilik jaringan Gramedia Bookstore tentunya memiliki kiat-kiat tertentu dalam menjalankan usahanya sehingga mampu meraih kesuksesan yang luar biasa hingga sekarang. Tidak hanya memperhatikan kebutuhan pasar, tentu GAM juga memperhatikan bauran pemasaran yang terdiri dari 4P (Product, Price, Place, Promotion) serta analisis SWOT. Hal tersebut lah yang kemudian mendorong peneliti untuk melakukan observasi pada Gramedia Bookstore yang ada di kota Malang, tepatnya yang terletak di Jalan Basuki Rachmad dan Jalan Veteran MATOS.
Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Di pundak mahasiswa masa depan suatu bangsa dipertaruhkan. Tidak hanya dengan menuntut ilmu di kampus, tetapi mahasiswa harus bisa mengimplementasikan ilmu yang di dapat di bangku universitas di dunia nyata. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan suatu kegiatan positif yang dilakukan supaya mahasiswa maupun mahasiswi bisa mengetahui dan memahami bagaimana keadaan dunia kerja yang sebenarnya. KKL meruapakan salah satu syarat penting untuk mengikuti sidang skripsi bagi mahasiswa tingkat akhir. Kegiatan KKL memiliki banyak manfaat bagi mereka yang melaksanakannya. Selain untuk menambah pengalaman dibidang Pekerjaan yang diminati, KKL bias memudahkan kita untuk beradaptasi dalam dunia kerja serta menambah banyak link yang nantinya akan sangat dibutuhkan ketika kita masuk ke dunia kerja.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari mata kuliah yang harus ditempuh sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Gunadarma. Tujuan kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk pengaplikasian ilmu-ilmu secara teoritis yang telah didapat selama perkuliahan yang pengimplementasiannya dilakukan dalam kegiatan ini.
Penulis melakukan KKL di salah satu satu perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia, Kelompok Kompas Gramedia. Gramedia Asri Media adalah anak perusahaan Kompas Gramedia yang menyediakan jaringan toko buku dengan nama Toko Buku Gramedia dan Trimedia di beberapa kota di Indonesia dan Malaysia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 2 Februari 1970 dengan diawali dari satu toko buku kecil berukuran 25m² di daerah Jakarta Barat dan sampai tahun 2002 telah berkembang menjadi lebih dari 50 toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain menyediakan buku, Toko Buku Gramedia juga menyediakan berbagai produk lain seperti alat tulis, perlengkapan kantor, alat olahraga, dll.
Perusahaan ini bekerja sama dengan penerbit-penerbit buku baik dalam maupun luar negeri. Dari kelompok usahanya sendiri, pemasok ke Toko Buku Gramedia antara lain adalah Gramedia Pustaka Utama, Elex Media Komputindo, Gramedia Widya Sarana, Bhuana Ilmu Populer, dan Gramedia Majalah, sementara dari luar negeri misalnya Prentice Hall, McGraw Hill, Addison Wesley.

1.2 Materi Kerja Praktik

Berdasarkan topik yang telah dipilih, maka bidang yang penulis tempati untuk dijadikan kerja praktik adalah Brand awerness TB. Gramedia dan Kekepuasaan pelanggan terhadap pelayanan dan penyediaan jasa khususnya di daerah Depok dan Jakarta Selatan. Bidang ini sangatlah sesuai dengan topik yang akan penulis pelajari lebih lanjut. Setiap harinya penulis akan melakukan pengamatan tentang bagaimana hubungan pelayanan yang berkualitas dengan kepuasan konsumen sehingga konsumen akan datang kembali.

1.3 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik

Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Lapangan ( KKL ) Yang telah diikuti oleh Penulis ini adalah sebagai berikut:

Tujuan

1.  Untuk mengetahui cara memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen.  
2.  Untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang memuaskan dapat mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja kembali.

Adapun tujuan dari pembuatan Tugas Akhir yang telah diberikan oleh Universitas Gunadarma:

1.  Sebagai suatu persyaratan didalam menyelesaikan mata kuliah KK dan Sebagai bahan untuk melengkapi tugas mata kuliah KKL
2.  Sebagai syarat mengikuti sidang skripsi,
3.  Agar siswa dapat membandingkan antara Teori yang didapat selama pendidikan dengan praktek yang sebenarnya dan menerapkan ilmu yang telah dikuasai kedalam dunia kerja secara langsung
4.  Untuk meningkatkan kedisiplinan dan Tanggung jawab didalam melaksanakan tugas-tugas yang telah diberikan. Melatih siswa agar berfikir secara nalar dan dapat mengambil kesimpulan sendiri dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
5.  Untuk menambah pengalaman kerja bagi peserta didik selama mengikuti pendidkan


BAB II
TEMPAT KERJA PRAKTIK

2.1 Profil Perusahaan



Logogram pada corporate identity Kompas Gramedia mempergunakan simbol lingkaran yang melambangkan bola dunia dengan huruf KG sebagai inisial dari ‘Kompas Gramedia’. Desain initial KG yang menyelimuti lingkaran tersebut merepresentasikan jalur informasi yang mencapai berbagai belahan dunia melalui berbagai media (multimedia). Initial KG sendiri didesain secara khusus untuk memberikan unsur dinamisme dari perusahaan, dan menggambarkan pergerakan arus informasi yang cepat

2.2 Sejarah Perusahaan

Kompas Gramedia sebagai salah satu perusahaan yang terkemuka di Indonesia memiliki peristiwa-peristiwa penting yang menjadi tonggak perjalanan perusahaan dari sejak berdiri sampai perkembangannya saat ini:
1963
Terbitnya majalah bulanan Intisari pada tanggal 17 Agustus 1963 oleh Petrus Kanisius (PK) Ojong dan Jakob Oetama (JO), bersama J. Adisubrata dan Irawati SH. Majalah bulanan Intisari bertujuan memberikan bacaan untuk membuka cakrawala bagi masyarakat Indonesia. Pada saat itu, Intisari terbit dengan tampilan hitam putih, tanpa sampul, berukuran 14 x 17,5 cm. Dengan tebal 128 halaman, majalah ini mendapat sambutan baik dari pembaca dan mencapai oplah 11.000 eksemplar.
1965
Hampir 3 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 28 Juni 1965, diterbitkan Surat Kabar KOMPAS, yang berawal dari ide menerbitkan koran untuk melawan pers komunis. Pada mulanya KOMPAS terbit sebagai surat kabar mingguan dengan 8 halaman, lalu terbit 4 kali seminggu, dan hanya dalam kurun waktu 2 tahun telah berkembang menjadi surat kabar harian nasional dengan oplah mencapai 30.650 eksemplar.
1970
Melihat perkembangan usaha yang sangat baik dan dengan semangat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan lapangan kerja baru, PK Ojong mulai melakukan diversifikasi usaha. Pada tanggal 2 Februari 1970 didirikan Toko Buku Gramedia untuk memperkuat penyebaran produk dan menjual buku-buku yang berasal dari luar negeri. Sebagai langkah awal, dibuka sebuah toko kecil berukuran 25 m2, di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat.
1971
Pada awalnya harian KOMPAS dicetak di percetakan PT Keng Po. Seiring perkembangan oplah yang semakin meningkat, dan agar dapat menjamin KOMPAS dapat terbit pagi hari, dipandang perlu memiliki usaha percetakan sendiri. Pada tahun 1971 perusahaan mendirikan Percetakan Gramedia di Jalan Palmerah Selatan, yang mulai beroperasi pada bulan Agustus 1972, dan diresmikan pada tanggal 25 November 1972 oleh Ali Sadikin, selaku Gubernur DKI Jakarta saat itu. Dalam perkembangannya, pada tahun 1997 dibangunlah sistem cetak jarak jauh (remote printing) sebagai terobosan baru teknologi percetakan untuk mempercepat distribusi koran harian KOMPAS di daerah. Sistem cetak jarak jauh yang pertama kali didirikan pada tahun 1997 di Bawen, dan dilanjutkan dengan kota-kota lainnya seperti Makasar (Oktober 1998), Surabaya (November 1999), Palembang (Juni 2001), Medan (Juni 2003), Banjarmasin (Agustus 2002), Bandung I (Februari 2006), Bandung II (Januari 2007), Bali (Maret 2009).
1972
Hampir bersamaan dengan mulai beroperasinya Percetakan Gramedia, pada tahun yang sama didirikan unit bisnis Radio Sonora, berkedudukan di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Radio Sonora didirikan oleh para pendiri Kompas Gramedia untuk memberikan layanan informasi bagi masyarakat melalui media elektronik, selain melalui media tertulis.
1973
Untuk mengisi kekosongan bacaan khusus anak-anak, diterbitkanlah majalah anak-anak Bobo pada tanggal 14 April 1973. Sebelum majalah Bobo terbit, harian KOMPAS menerbitkan sisipan halaman khusus untuk anak-anak. Seiring dengan respon yang positif dari pembaca terhadap sisipan halaman khusus anak-anak di harian KOMPAS tersebut, perusahaan bekerja sama dengan penerbit majalah Bobo di Belanda, untuk menerbitkan majalah Bobo di Indonesia. Pada awalnya, majalah Bobo terdiri dari 16 halaman kertas koran, dengan oplah mencapai 50.000 eksemplar, dan menjadi majalah anak-anak pertama yang berwarna di Indonesia. Usaha di bidang majalah ini kemudian semakin berkembang dan merambah ke segmen remaja, wanita, pria, otomotif, pengetahuan, teknologi dan umum, yang semuanya tergabung dalam unit bisnis Kelompok Majalah.
1974
Pada tahun 1974 didirikan unit bisnis PT Gramedia Pustaka Utama (GPU) sebagai penerbit buku umum. Buku pertama yang diterbitkan adalah novel Karmila karya Marga T, yang sebelumnya merupakan cerita bersambung di Harian KOMPAS. Produk penerbitan buku GPU mendapatkan respon yang positif di masyarakat, maka usaha penerbitan buku merambah ke berbagai segmen, seperti buku anak-anak, novel, buku resep makanan, buku nonfiksi seperti buku seri manajemen, budaya, filsafat, sains, buku perguruan tinggi, dan lain sebagainya.
1985
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang terus semakin berkembang berkait dengan beragamnya jenis buku, pada 15 Januari 1985 didirikan unit usaha khusus untuk menerbitkan buku-buku elektronik, buku komputer, yang kemudian juga merambah ke buku-buku komik, yaitu PT Elexmedia Komputindo. Khusus untuk buku-buku ajar, khususnya untuk pendidikan dasar dan menengah, pada 20 September 1990 didirikan penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo), dan kemudian pada 1 Juni 1996 juga didirikan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), kemudian Penerbit Buku Kompas, yang antara lain mendaur ulang tulisan-tulisan yang pernah dimuat di harian KOMPAS.
1976
Pada tahun 1976, Kompas Gramedia mendirikan unit bisnis PT Gramedia Film. Saat itu, selain menggarap film-film dokumenter, Gramedia Film juga membuat film cerita. Salah satu film cerita yang berprestasi adalah Suci Sang Primadona yang mendapat Piala Citra, penghargaan tertinggi perfilman Indonesia. Hanya saja Gramedia Film tidak berumur panjang, karena kalah bersaing dengan produksi film lainnya yang lebih mengutamakan konten hiburan.
1981
Perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha di luar core business dengan membangun unit bisnis perhotelan, yang dimulai dengan didirikannya PT Grahawita Santika (PT GWS) pada tanggal 22 Agustus 1981. PT GWS pertama kali membeli Hotel Soeti di Jl. Sumatera, Bandung, yang kemudian di renovasi dan diganti menjadi Hotel Santika Bandung hingga saat ini. Usaha di bidang perhotelan berkembang sangat pesat dan Hotel Santika telah hadir di berbagai kota besar di Indonesia.
1984
Kompas Gramedia kembali mengembangkan produk yang dimilikinya dengan menerbitkan rubrik BOLA pada tanggal 3 Maret 1984 sebagai sisipan harian KOMPAS setiap hari Jumat. Rubrik BOLA dicetak pertama kali sebanyak 412.000 eksemplar sesuai dengan oplah KOMPAS pada waktu itu, dan mendapat respon yang sangat baik dari para pembaca dan pemasang iklan. Atas gagasan Jakob Oetama, selaku Pemimpin Redaksi KOMPAS pada waktu itu, bahwa setiap rubrik KOMPAS yang digemari pembaca dapat dikembangkan menjadi terbitan tersendiri, maka 4 tahun kemudian tepatnya pada bulan April 1988, BOLA dilepas oleh KOMPAS untuk berdiri sendiri menjadi Tabloid BOLA. Keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan pula kemampuan desk olahraga di KOMPAS yang dipandang sebagai salah satu desk yang kuat karena dukungan wartawannya, sehingga rubrik olahraga menjadi salah satu rubrik yang digemari pembacanya. Dalam perkembangannya, BOLA menambah bauran produk dalam bentuk buku dan majalah. Tidak hanya terpaku pada dunia olahraga, BOLAmerambah juga ke bidang kesehatan, dengan diterbitkannya Tabloid SENIOR, dan kemudian berubah menjadi Tabloid Gaya Hidup Sehat.
1987
Pada tahun 1987, Kompas Gramedia mengambil-alih kepemilikan perusahaan penerbitan harian Sriwijaya Post di Palembang. Pada masa itu ada himbauan dari Menteri Penerangan RI agar koran-koran besar membantu koran-koran daerah yang terhambat permasalahan SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers). Maka pada akhir 1987 didirikan unit usaha Kelompok Pers Daerah (Persda) yang tugas awalnya adalah membantu koran-koran daerah yang membutuhkan pertolongan. Pada tahun 1988, Kompas Gramedia mengambil-alih perusahaan penerbitan koran Swadesi yang namanya diubah menjadi Serambi Indonesia di Banda Aceh. Tahun 1992, Kompas Gramedia mengambil-alih perusahaan penerbitan koran Pos Kupang, dan pada tahun 1994 mengambil-alih perusahaan penerbitan koran Banjarmasin Post. Pada perkembangan selanjutnya, Persda memperkuat bisnisnya dengan mendirikan sendiri koran daerah di hampir seluruh propinsi dengan brand Tribun.
1988
Diversifikasi usaha kembali dilakukan oleh Kompas Gramedia dengan pendirian PT Graha Kerindo Utama (GKU) pada tahun 1988, sebagai perusahaan converting tissue berkualitas dengan brand Tessa dan Multi. Seiring persaingan yang semakin ketat, GKU menginginkan jaminan kesediaan pasokan bahan baku kertas agar produksi bisa stabil, maka didirikanlah pabrik pembuatan kertas tissue (paper mill). Pada tahun yang bersamaan dengan berdirinya GKU, Kompas Gramedia mengambil-alih surat kabar mingguan Surya, yang didirikan oleh perusahaan penerbitan koran Pos Kota pada tahun 1986, dan kemudian diubah menjadi Harian Pagi Surya.


1996
Dengan perkembangan perekonomian dan dunia bisnis di Indonesia, pada tahun 1996 Kompas Gramedia mendirikan PT. Grahanusa Mediatama yang menerbitkan Tabloid KONTAN, yang terbit pertama kali pada tanggal 27 September 1996. Untuk menjawab kebutuhan pembaca, diterbitkan pula pada Januari 2006 edisi khusus bulanan KONTAN dan pada tanggal 27 September 2007 diterbitkan harian bisnis dan investasi KONTAN.
1998
Perjalanan bisnis Kompas Gramedia tiba pada perkembangan tren di masyarakat yang menunjukkan fenomena meningkatnya penggunaan jaringan internet untuk mendapatkan informasi, maka Harian KOMPAS membuat versi online dari harian KOMPAS cetak yang disebut Kompas Online dengan alamat http://www.kompas.com. Pada tahun 1998, Kompas Online berkembang menjadi unit bisnis tersendiri dibawah naungan PT Kompas Cyber Media (KCM). Saat ini Kompas Online diubah menjadi Kompas.com.
1999
Pada tahun 1999, dengan tujuan memberikan informasi yang lebih khas bagi warga Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), diterbitkanlah Harian Warta Kota, tepatnya pada tanggal 3 Mei 1999. Diawali dari koran 12 halaman, Warta Kota terbit setiap hari Senin sampai Sabtu. Dengan mempertimbangkan respon yang baik dari para pembaca, pada tahun 2001 diterbitkan pula Warta Kota edisi hari Minggu.
2000
Pengembangan bisnis Kompas Gramedia kembali dilakukan pada tahun 2000, dengan didirikannya PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, tepatnya pada tanggal 22 Maret 2000, yang pada waktu itu dikenal dengan sebutan TV7. Pada perkembangannya TV7 resmi berubah nama menjadi Trans7 pada tanggal 15 Desember 2006 dengan masuknya PT Trans Corporation dalam kepemilikan saham.
2005
Upaya diversifikasi kembali dilakukan pada tanggal 25 November 2005, dengan mendirikan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang dikelola oleh Yayasan Media Informasi Kompas Gramedia. UMN merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi dengan teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar dalam setiap proses belajar mengajar. Pada awalnya, sebagai tempat belajar mengajar, UMN menyewa gedung BNI46 Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Pada tahun 2009 UMN membangun gedung sendiri dan diresmikan pada tanggal 2 Desember 2009, bertempat di Gading Serpong, Summarecon, Tangerang.
2009
Seiring dengan perkembangan teknologi dan situasi lingkungan bisnis di media, bisnis media cetak diarahkan untuk melakukan transformasi menuju era digital. Dengan demikian sosok media selanjutnya ditampilkan melalui multi media, multi channel, dan multiplatform (MMM). Maka pada awal tahun 2009 media televisi mulai dijajagi kembali. Kompas Gramedia Television (KOMPAS GRAMEDIA TV) menjadi kendaraan perusahaan untuk menjalankan bisnis di televisi yang dimulai dengan pembentukan proyek KOMPAS GRAMEDIATV pada awal Oktober 2009. Proyek ini memulai kegiatannya dengan membentuk KOMPAS GRAMEDIA Production yang diberi tugas untuk memproduksi program acara yang memberikan value added kepada pemirsa, sehingga program-program yang akan ditayangkan mengandung nilai-nilai kemanusiaan, nilai sosial dan pendidikan. Proyek KOMPAS GRAMEDIATV sekaligus juga mempersiapkan terbentuknya KOMPAS GRAMEDIA TV Network, Kompas Channel, KOMPAS GRAMEDIA Vision, dan Kompas TV.
 2.3 Budaya Perusahaan

Visi dan Misi:
"Menjadi Perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu dan tersebar di Asia Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan masyarakat tedidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan dan adil sejahtera."
KG Values:
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Kompas Gramedia, dibutuhkan manusia KG yang memahami dan menghayati nilai-nilai luhur sebagaimana telah diwariskan oleh para pendiri, yakni :
1.  CARING

·      Humanisme/ kemanusiaan (menghargai manusia sesuai harkat & martabatnya), yang transendental (berdasarkan keyakinan akan yang tertinggi, yang mengatasi segala sesuatu).
·      Peduli pada sesama; compassion; membantu dengan tulus.
·      Tanggungjawab sosial (CSR); cepat tanggap terhadap problem lingkungan kemasyarakatan.
·      Memberikan kesempatan yang sama pada setiap orang tanpa membedakan golongan, ras, suku, gender, agama.
·      Menghargai perbedaan budaya; adaptif; inkulturatif; cross-cultural.
·      Management by walking around; saling menyapa; mengenal satu sama lain.
·      Saling menghargai, saling memahami (toleransi).
·      Peduli pada kesejahteraan karyawan; membina bawahan; delegasi, kaderisasi.

2.  CREDIBLE

·      Integritas tinggi; jujur; satu kata dengan perbuatan (konsisten)
·      Dapat dipercaya (reliable); dapat diandalkan (capable)
·      Bertanggungjawab; menepati janji (komitmen); disiplin
·      Berwatak baik; berniat baik; berpikir positif.
·      Ber-etika bisnis bersih; transparan (keterbukaan)
·      Berjalan sesuai regulasi (pemerintah, stakeholders, shareholders)
·      Loyal; setia pada lembaga & profesi; dedikatif
·      Fair (tidak curang)

3.  COMPETENT

·      Profesional, menguasai bidang profesinya
·      Berorientasi pada kinerja dan hasil terbaik; get things done; bekerja tuntas
·      Menggunakan sumber daya secara optimal (efisien dan efektif: work smart)
·      Berwawasan luas
·      Senantiasa mengembangkan diri; continuous learning
·      Proaktif
·      Mengambil keputusan dengan arif; pertimbangan matang
·      Bekerjasama demi hasil terbaik bersama tim (sinergi; aliansi strategik; involving; teamwork)
·      Trampil teknologi

4.  COMPETITIVE

·      Bersemangat kompetisi / bersaing secara smart; mencapai yang terbaik
·      Kreatif, inovatif
·      Percaya diri, berani memimpin/merintis/memulai
·      Berani ambil risiko, speed, akseleratif
·      Open minded, terbuka terhadap kritik, perbaikan dan perubahan.
·      Tidak puas dengan kondisi saat ini, ingin berubah menjadi lebih baik
·      Mengelola jejaring /networking yang semakin world wide



5.  CUSTOMER DELIGHT

·      Berorientasi pada penyediaan layanan & produk berkualitas sesuai kebutuhan pelanggan.
·      Mempelajari kecenderungan dinamika kebutuhan pelanggan; fleksibilitas demi pelanggan
·      Menangani keluhan dan problem pelanggan secara profesional
·      Memahami/ mengantisipasi kebutuhan pelanggan (customer care) sebelum meminta
·      Mengupayakan pelanggan semakin terdidik dan tercerahkan
·      Menyenangkan pelanggan berdasarkan mentalitas berkelimpahan (aspek dua arah)


2.4 Toko Buku Gramedia
Gambaran Umum Gramedia Bookstore

Gramedia didirikan oleh P.K Ojong (alm) dan Jakob Oetama dengan sebuah visi yang jelas, yaitu mereka ingin berpartisipasi dalam pengembangan intelektual agar masyarakat Indonesia dapat meningkatkan kesejahteraan dan masa depannya. Seperti yang dilansir di situs resmi Gramedia (2005), mereka bertekad untuk menumbuhkan minat baca masyarakat Indonesia, sebab mereka percaya bahwa kehidupan dapat diubah dengan ilmu pengetahuan yang kuat. P.K Ojong dan Jakob Oetama memulai karier mereka sebagai seorang jurnalis yang kemudian keduanya berhasil menerbitkan majalah pertama mereka bernama Intisari di tahun 1963. Penerbitan majalah pertama tersebut terbukti sukses, bahkan majalah Intisari masih diterbitkan hingga saat ini.
Dua tahun kemudian, pada tanggal 28 Juni 1965 P.K Ojong dan Jakob Oetama mulai menerbitkan sebuah surat kabar harian yang disebut Kompas. Hingga kini, Kompas telah menjadi surat kabar yang paling banyak dibaca di Indonesia dengan sirkulasi yang terluas. Keberhasilan yang mereka raih tersebut, membawa keduanya berkembang ke dalam usaha penerbitan, percetakan, dan retail buku serta majalah. Hingga pada tahun 1970 untuk pertama kalinya toko buku Gramedia didirikan di jalan Gajah Mada Jakarta, dan sampai dengan Januari 2011 telah memiliki 98 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan slogan bahwa “Membaca adalah kunci yang akan memperkuat masyarakat Indonesia untuk menciptakan masa depan mereka sendiri”, Gramedia Bookstore memiliki visi dan misi sebagai berikut,Tak bisa dipungkiri bahwa distribusi merupakan mata rantai yang lemah dalam dunia bisnis di Indonesia. Penerbit dan percetakan saja tidaklah cukup untuk dapat mendistribusikan produk secara merata ke seluruh pelosok tanah air. Itulah sebabnya Kelompok Kompas - Gramedia (KKG) mendirikan jaringan toko buku, dengan maksud memperkuat penyebaran produk, tanpa berkeinginan untuk lepas dari jaringan distribusi yang ada.
Toko Buku Gramedia didirikan 02 Februari 1970 oleh P.K. Ojong, yang juga merupakan pendiri KKG, dengan misi turut serta menyebarkan produk pendidikan dan informasi, demi tercapainya cita-cita bersama mencerdaskan kehidupan bangsa, menuju masyarakat baru Indonesia yang berkehidupan Pancasila.
Dari sebuah toko buku kecil berukuran 25 m2, yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Toko Buku Gramedia sampai dengan akhir tahun 2010 telah tumbuh dan berkembang menjadi 94 toko buku Gramedia, Rumah Buku sebanyak 2 buah, Gramedia Book International sebanyak 1 buah, Trimedia sebanyak 3 buah, yang seluruhnya tersebar di Indonesia bahkan manca negara. Mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi, Toko Buku Gramedia membentuk 'Gramedia Online'.
Semula - pada saat berdiri - Toko Buku Gramedia hanya menawarkan buku. Namun saat ini ragam produknya sudah semakin berkembang, antara lain : stationery, fancy, peralatan kantor, peralatan olahraga, dan produk berteknologi tinggi seperti CD-ROM, audio-video book, dan berbagai produk lain.
Pemasaran produk tersebut, didukung ratusan penerbit dan pemasok dalam dan luar negeri, termasuk didalamnya beberapa penerbit intern KKG, seperti : Gramedia Pustaka Utama, Elex Media Komputindo, Gramedia Widya Sarana, Bhuana Ilmu Populer, dan Penerbit Gramedia Majalah.
Departemen Impor bertugas khusus untuk mengelola dan mengembangkan jalinan kerja sama dengan penerbit luar negeri yang kini berjumlah lebih dari 250 penerbit. Penerbit luar negeri yang aktif menjalin kerja sama:
  • Amerika Serikat: Simon & Schuster, Prentice Hall, McGraw Hill, Maxwell Macmillan, Addison Wesley, John Wiley, Harper Collins, Bantam, Random House, Baker & Taylor, dan lain-lain.
  • Eropa: Penguin, Cambridge, Oxford, Elsevier, Grossohaus, Hachette, Longman, MacMillan UK, dan lain-lain.
  • Asia: Kondasha, Japan Publication, Toppan, Canfonian, Asiapac, UBSPD, S. Chand, S.S. Mubaruk, Pan Pacific, Mighty Mind, Federal Publication, dan lain-lain.
Sejak pertama kali dibuka tahun 1970, Gramedia Bookstore telah menjadi pemimpin dalam penjualan buku dan penerbitan, berada jauh di atas dari pesaing-pesaing terdekatnya. Gramedia Bookstore telah mengembangkan citra merek dan reputasi yang sangat bagus selama bertahun-tahun. Masyarakat Indonesia telah tumbuh bersama Gramedia dan belajar untuk mempercayai Gramedia dalam menyediakan berbagai buku berkualitas dengan harga yang dapat dijangkau bagi mereka. Gramedia Bookstore telah menyediakan bahan bacaan berkualitas selama lebih dari 40 tahun dan telah menjadi sebuah merek yang teruji dan terpercaya di dalam retail buku dan penerbitan.
Penerbit dari Gramedia sendiri terdiri dari enam perusahaan yang memasok sekitar 40% dari total buku yang diterbitkan, buku-buku tersebut terdiri dari buku asli berbahasa Indonesia dan buku terjemahan. Gramedia menjalin hubungan yang baik dengan para pemasok dan mitra kerjanya, Gramedia dikenal atas keadilan dan integritas dalam segala urusan bisnis. Pemasok selalu dibayar tepat waktu dan pihak Mal atau Dept. Store yang bekerja sama dengan Gramedia mengerti bahwa Gramedia Bookstore selalu menjadi pembangun lalu lintas yang baik bagi Mal maupun Dept. Store mereka.
Gramedia Bookstore dimiliki dan dikelola oleh PT Gramedia Asri Media (GAM), sebuah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Kompas Gramedia Group (KGG). GAM adalah saluran distribusi retail untuk KGG yang juga menangani penerbit dan mitra asing. Kemudian pada tahun 1972 KGG mendirikan sebuah pabrik percetakan di Jakarta dalam rangka memenuhi kebutuhan terhadap koran dan majalah yang semakin meningkat, hingga kemudian pada tahun 1973 dibentuk PT Gramedia Pustaka Utama (GPU) dan mulai menerbitkan judul pertamanya. Perusahaan tersebut telah meraih sukses yang luar biasa, hingga kini mampu menerbitkan lebih dari 600 judul per tahun, kisaran judul buku terdiri dari buku anak-anak dan remaja, buku bahasa dan sastra, kamus dan referensi, buku teks universitas, buku mengenai life style dan masih banyak lagi. GPU memiliki 60% judul buku asing yang diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia, secara kolektif GPU menangani sekitar 4000 judul aktif yang didistribusikan oleh Gramedia Bookstore.
Melonjaknya kebutuhan terhadap pendidikan teknologi membuat KGG mendirikan PT Elex Media Komputindo (EMK) pada tahun 1985. EMK menerbitkan buku-buku tentang komputer, elektronik, teknologi, komik, dan perangkat lunak komputer. Setiap tahun EMK menerbitkan 1500 judul baru dan lebih dari 50% judul merupakan terjemahan dari bahasa asing. Kemudian pada tahun 1990 KGG mendirikan PT Gramedia Widiasarana Indonesia atau yang dikenal dengan Grasindo. Grasindo berkonsentrasi pada buku pelajaran sekolah dan bahan pendidikan lainnya untuk TK hingga SMA, sampai dengan sekarang Grasindo mampu menerbitkan 300 judul baru setiap tahun. Tidak hanya di bidang penerbitan buku, KGG juga telah memiliki Gramedia Majalah yang menangani sekitar 43 judul tabloid dan majalah, yang terdiri dari 30 judul asli dan 13 berlisensi, seperti National Geographic, TopGear, Disney Junior dan masih banyak lagi.
Indonesia telah melihat suatu transformasi selama 40 tahun terakhir, sebuah negara yang memiliki keragaman luar biasa dan geografis yang sangat luas, kaya akan seni dan tradisi budaya membuat Indonesia harus menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan. Pada tahun 1970-an, ketika Gramedia baru saja berdiri, lebih dari 31% penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun mengalami buta huruf. Namun pada tahun 2003, angka buta huruf  turun menjadi 9,07% untuk kelompok yang sama. Wajib belajar 9 tahun bagi setiap penduduk Indonesia yang dilaksanakan bersamaan dengan berkembangnya kelas menengah dengan pesat menciptakan kondisi yang haus akan ilmu pengetahuan dan buku bacaan setiap harinya yang belum pernah  terjadi sebelumnya. Dalam hal tersebut tentu saja Gramedia telah berperan penting untuk ikut serta mencerdaskan bangsa.

Bauran Pemasaran Gramedia Bookstore

Menurut Kotler & Armstrong (2008:62), bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang disebut “4P” (Product, Price, Place, Promotion).
Produk
Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran (Kotler & Armstrong, 2008:62). Dalam rangka mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan konsumen yang berkembang pesat, Gramedia Bookstore telah menjadi one-stop shop untuk setiap anggota keluarga. Ragam produk yang disediakan oleh Gramedia Bookstore meliputi buku lokal dan impor, alat tulis, multimedia, peralatan olahraga serta alat-alat musik.
Buku-buku di Gramedia Bookstore 80% adalah karya lokal yang diproduksi di Indonesia atau bahan asing yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan 20% sisanya merupakan buku impor.  Ini termasuk buku-buku tentang berbagai subyek dan tema, bahan studi, kamus, direktori jalan, majalah dan komik. Alat tulis yang disediakan di Gramedia Bookstore meliputi pena, pensil, perlengkapan menggambar, map, buku tulis, dan masih banyak lagi. Untuk peralatan multimedia meliputi digital camera dan aksesorisnya, laptop dan aksesorisnya, printer, fax, scanner, handphone, dll. Adapun peralatan olahraga yang disediakan meliputi alat-alat fitness, berbagai macam bola, raket, scooter, sepatu roda, perlengkapan renang, dll. Sedangkan alat-alat musik yang tersedia yaitu keyboard, gitar, drum, seruling, pianika, dll.
Produk-produk yang disediakan oleh Gramedia Bookstore sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Gramedia tidak hanya mengutamakan kuantitas produk yang disediakan, namun juga memperhatikan kualitas yang baik. Buku-buku yang tersedia dijamin keasliannya, sebab Gramedia menjalin kerjasama dengan sejumlah penerbit, sehingga setiap buku yang dijual merupakan produk orisinil. Kualitas yang baik tidak hanya terletak pada buku, berbagai produk berupa alat tulis yang tersedia di Gramedia Bookstore juga merupakan produk yang berkualitas. Sama halnya dengan produk multimedia dan berbagai peralatan musik serta olahraga, pemasok produk-produk tersebut berasal dari perusahaan ternama yang telah dipercaya oleh konsumen. Sehingga dari segi kualitas, Gramedia Bookstore tidak hanya menjadi one-stop shop yang menyediakan beragam produk, namun juga mampu memuaskan pelanggan dengan produknya yang berkualitas.
Gramedia Bookstore menyediakan buku-buku dengan berbagai subjek dan tema, hal tersebut merupakan hasil dari kerjasama pihak Gramedia dengan sejumlah penerbit antara lain Penerbit Erlangga, Salemba Empat, Arruzz Media, Trans Media, Penerbit Diva, Prestasi Pustaka, Gema Insani, dll. Selain buku-buku dari penerbit tersebut, Gramedia juga mendapat pasokan buku dari penerbit yang dimiliki oleh perusahaan induk Kompas Gramedia Group (KGG), antara lain Gramedia Pustaka Utama, Elexmedia Komputindo, Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo), Kepustakaan Populer Gramedia, Penerbit Buku Kompas, Bhuana Ilmu Populer, dan Gramedia Majalah. Macam-macam alat tulis yang tersedia di Gramedia Bookstore merupakan produk-produk dari Steadler, Fiber Castel, Pentel, Stabilo, Joyko, Snowman, Paperline, dll. Untuk perlengkapan sekolah seperti tas, Gramedia menyediakan beberapa produk dari Eiger, Export, Realpolo, serta Planet Ocean. Beberapa perlengkapan olahraga yang tersedia mulai dari merek Yonex, Spalding, Mikasa, hingga merek Wish. Namun untuk alat-alat musik didominasi oleh produk dari Yamaha, sedangkan produk multimedia terdiri dari berbagai macam merek, antara lain Panasonic, Sony, Canon, Samsung, HP, Alfalink, beberapa produk dari Nokia, Sony Ericsson, dan Blackberry juga tersedia.
Harga
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk (Kotler & Armstrong, 2008:63). Berbagai produk yang disediakan oleh Gramedia Bookstore memiliki harga yang umumnya dapat dijangkau oleh konsumen kelas menengah. Bahkan Gramedia Bookstore pun terus berupaya agar produknya juga mampu dijangkau oleh konsumen kelas menengah ke bawah.
Untuk produk buku, harga yang ditawarkan oleh Gramedia Bookstore bermacam-macam, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah. Jumlah harga masing-masing buku tersebut ditentukan berdasarkan jenis buku itu sendiri. Antara buku pelajaran sekolah, buku teks universitas, novel, komik, dan jenis-jenis buku yang lain tentunya memiliki harga berbeda-beda. Sedangkan untuk produk lainnya, seperti alat tulis, perlengkapan musik dan olahraga, serta produk multimedia, harga yang ditawarkan sesuai dengan harga eceran yang disarankan oleh masing-masing pemasok produk.
Salah satu cara Gramedia Bookstore untuk memuaskan pelanggan adalah dengan memberikan diskon atau potongan harga. Gramedia Bookstore yang terletak di Jalan Basuki Rachmad Malang selalu menggelar program diskon buku setiap periode-periode tertentu dengan durasi selama 1bulan. Program tersebut digelar di halaman depan Gramedia Bookstore dengan tujuan untuk menarik perhatian masyarakat. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 5.000,- Rp. 7.000,- Rp. 10.000,- hingga Rp. 15.000,- umumnya harga tersebut telah didiskon 50% dari harga semula atau harga asli buku. Buku-buku yang didiskon terdiri dari berbagai macam jenis dan subjek yang berasal dari beberapa penerbit seperti Arruzz Media, Trans Media, Mizan, Prestasi Pustaka, Gema Insani, Diva, dll.
Tidak hanya memberikan diskon pada periode tertentu, Gramedia Bookstore yang terletak di Jalan Basuki Rachmad Malang juga menyediakan buku-buku khusus mahasiswa yang didiskon 25% sampai dengan 40% setiap harinya. Terdapat pula beberapa buku teks universitas yang dibandrol dengan harga Rp. 5.000,- Rp. 10.000,- dan Rp. 15.000,-. Selain memberikan diskon untuk produk yang berupa buku, Gramedia Bookstore juga memberikan diskon untuk produk lainnya, seperti salah satu contohnya yaitu VCD/DVD Film. Harga yang ditawarkan untuk 2buah VCD/DVD Film yaitu mulai dari Rp. 10.000,- Rp. 20.000,- Rp. 30.000,- hingga Rp.40.000,- .
Gramedia Bookstore juga memberikan potongan harga khusus untuk pembelian buku terbitan Kompas Gramedia (Penerbit Buku Kompas) bagi pelanggan yang memiliki Kompas Gramedia Value Card-Flazz. Potongan harga yang diberikan yaitu, regular discount 10% untuk semua buku terbitan Kompas Gramedia dan seasonal discount 20% pada setiap acara Book Lovers Time Kompas Gramedia. Terdapat pula keuntungan lain yang diberikan Gramedia Bookstore bagi pelanggan yang memiliki kartu tersebut, seperti salah satunya yaitu kesempatan untuk indent buku dengan harga khusus.
Tempat
Menurut Kotler & Armstrong (2008:63), tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Sejak pertama kali dibuka pada tahun 1970 hingga Januari 2011, Gramedia Bookstore telah memiliki 98 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan menurut Laoli (2011) Gramedia Bookstore akan segera membuka 10 cabang baru lagi untuk beberapa daerah di Jakarta, Bandung, dan Gorontalo. Sehingga kemungkinan sampai dengan waktu sekarang ini, diperkirakan Gramedia Bookstore telah memiliki lebih dari 100 cabang.
Setiap outlet Gramedia Bookstore menikmati lokasi yang strategis dalam setiap kota-kota besar di Indonesia dan beberapa kota kecil seperti Madiun, Kediri, dan Magelang. Setiap outlet telah direncanakan dan diposisikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Gramedia Bookstore di setiap daerah tertentu. Di Kota Malang sendiri terdapat dua outlet Gramedia Bookstore, yaitu di Jalan Basuki Rachmad dan Jalan Veteran, Matos.
Kedua lokasi Gramedia Bookstore di Kota Malang merupakan tempat yang strategis. Jalan Basuki Rachmad merupakan daerah yang terletak di pusat kota, letak Gramedia Bookstore berdekatan dengan alun-alun kota, Sarinah dan Ramayana Dept. Store, beberapa tempat ibadah seperti masjid dan gereja, kantor pemerintahan, serta berbagai macam pertokoan. Alat transportasi umum yang lewat di sekitar Gramedia Bookstore juga beragam, mulai dari jurusan GA, AG, LG, GL, MM, dan LDG, hal tersebut memudahkan masyarakat Malang dari berbagai daerah untuk datang ke Gramedia Bookstore.
Letak Gramedia Bookstore yang berada di Matos Jalan Veteran juga termasuk lokasi yang strategis, karena berdekatan dengan beberapa sekolah dan perguruan tinggi, seperti SMAN 8 Malang, SMKN 2 Malang, SMPN 4 Malang, MAN 3 Malang, MTSN 1 Malang, MIN 1 Malang, TK B.A Restu Malang, dan Universitas Negeri Malang serta Universitas Brawijaya. Selain itu, Matos sendiri juga merupakan salah satu Mal yang memiliki banyak pengunjung sehingga memberikan pengaruh positif bagi Gramedia Bookstore. Beberapa alat transportasi umum yang lewat di sekitar Matos antara lain AL, GL, LDG, dan ASD.
Selain tempat atau lokasi yang strategis, Gramedia Bookstore juga berusaha untuk menciptakan outlet yang nyaman bagi setiap pelanggan yang datang. Kenyamanan tersebut selain dari pelayanan prima juga diciptakan melalui segi design dan interior yang baik. Pada umumnya design dan interior antara kedua outlet Gramedia Bookstore yang ada di Kota Malang hampir sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah lantai, outlet di Jalan Basuki Rachmad memiliki 3 lantai, sedangkan di Matos Jalan Veteran hanya memiliki 2 lantai. Lantai 1 menyediakan berbagai alat tulis, perlengkapan musik dan olahraga, serta produk multimedia. Sedangkan lantai 2 khusus menyediakan berbagai macam buku.
Penataan buku-buku di Gramedia Bookstore dirancang sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan pada pelanggan yang datang. Buku-buku yang merupakan kebutuhan bagi kategori pelajar, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dengan subjek seperti buku pendidikan, kamus, buku referensi, buku anak dan remaja (komik dan novel) dan buku sekolah diletakkan di sisi yang berbeda dengan subjek buku yang merupakan kebutuhan bagi kategori mahasiswa hingga umum, yang meliputi agama dan filsafah, sosial dan politik, majalah, teknik, TI, hukum, ekonomi, bisnis manajemen, pariwisata, dan pertanian. Untuk buku-buku impor, dan buku-buku mengenai gaya hidup, kesehatan, bahasa dan sastra diletakkan di bagian tengah, sedangkan di bagian terdepan merupakan display untuk kategori buku pilihan, buku baru, dan best seller.
Lantai 3 yang terletak di outlet Jalan Basuki Rachmad merupakan area khusus buku mahasiswa special promo. Sehingga semua buku yang terdapat di lantai 3 tersebut khusus memenuhi kebutuhan para mahasiswa. Terdapat berbagai macam tema, seperti SPSS, Science, Metodologi Penelitian, Akuntansi, Manajemen, Kedokteran, Ekonomi, Psikologi, Sosiologi, Teknik, dan Statistik. Gramedia Bookstore tidak hanya melayani konsumen secara langsung namun juga secara tidak langsung. Hal tersebut dilakukan melalui situs online Gramedia yang dapat diakses di www.gramediaonline.com, di situs tersebut konsumen dapat melakukan pemesanan ataupun pembelian berbagai produk secara online yang tidak terbatas pada buku.
       Promosi      
Kotler & Armstrong (2008:63) mengatakan bahwa promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya. Gramedia Bookstore melakukan promosi melalui pemasangan iklan di beberapa media cetak, dengan memanfaatkan sejumlah surat kabar harian dan majalah yang ditebitkan oleh anak perusahaan dari Kompas Gramedia Group (KGG) seperti penerbit Gramedia Majalah. Beberapa contoh surat kabar harian yang menjadi media promosi Gramedia Bookstore adalah Kompas, Jakarta Post, Warta Kota, Tribun Jabar, Surya, dll. Sedangkan beberapa majalah dan tabloid yang menjadi media promosi adalah Bobo, Hai, Kawanku, Idea, Motor Plus, Nova, Starnova, dll.
Tidak terbatas pada pemasangan iklan saja, Gramedia Bookstore juga melakukan promosi dengan menjadi sponsor dalam event tertentu seperti seminar atau acara perlombaan. Beberapa seminar mengenai bedah buku tertentu yang diterbitkan oleh Gramedia, akan menjadi kesempatan bagi Gramedia Bookstore untuk promosi kepada masyarakat. Tidak jarang pula Gramedia Bookstore menjadi sponsor untuk acara perlombaan yang bertema pendidikan, seperti yang diselenggarakan di berbagai sekolah dan universitas.
Gramedia Bookstore baru-baru ini menawarkan promosi khusus berupa promosi penjualan melalui Kompas Gramedia Value Card-Flazz (KGVC) yang baru saja launching pada tanggal 16 Juli 2011. Seperti yang dilansir di situs resmi Kompas Gramedia (2011), KGVC adalah bentuk penghargaan Kompas Gramedia Group kepada para pelanggan setia di seluruh Business Unit Kompas Gramedia. Melalui kerjasama dengan Flazz BCA, membership card tersebut memberikan berbagai manfaat bagi para pelanggan Gramedia Bookstore, antara lain pemberian regular discount 10% dan seasonal discount 20% untuk pembelian produk Kompas Gramedia, diskon khusus untuk harga tiket event seperti seminar dan acara perlombaan, kesempatan indent buku dengan harga khusus, dan mendapatkan katalog produk secara berkala.
Cara untuk mendapatkan KGVC tersebut juga tergolong mudah, yaitu dengan hanya membayar sebesar Rp. 50.000,- atau bisa didapatkan secara gratis jika berbelanja akumulasi Rp. 500.000,- untuk semua produk dalam waktu 1 minggu di semua Gramedia Bookstore dan berlaku kelipatan. Dengan berbagai manfaat dan syarat yang ditentukan untuk kepemilikan KGVC tersebut, maka dapat dikatakan bahwa terciptanya KGVC juga merupakan salah satu cara Gramedia Bookstore untuk melakukan promosi dengan membujuk pelanggan untuk membeli produk. Manfaat yang didapatkan dari KGVC akan membuat pelanggan semakin loyal kepada Gramedia Bookstore dan lebih memilih untuk membeli kebutuhannya di Gramedia daripada di toko buku lainnya.













BAB III
METODE PRAKTIK

3.1 Tempat Kerja Praktik

KKL ( Kuliah Kerja Lapangan) dilaksankan di T.B Gramedia Pusat Depok yang terletak di Jln. Margonda Raya KM.04 Pondok Cina. Adapun pelaksanaan KKL dilakukan selama 3 bulan. Penulis ditempatkan di bagian Group of Retail and Publishing (GoRP) dan bertugas sebagai Cust. Servise Office (CSO) yang bertugas di lantai. Pekerjaan yang dilakukan mulai dari membuka dan menutup toko, memimpin briefing pagi, melayani kebutuhan konsumen dan lain-lainn sesuai job desc dan Standar Operational Prosedure.

3.2 Periode Kerja Praktik

KKL diselanggarakanselama 1 bulan yaitu dari tanggal 1 Desember 2013 sampai dengan 28 Februari 2014. Agar pelaksanaan KKL berjalan dengan maksimal dilakukan persiapan yang begitu matang, baik oleh Universitas, coordinator maupun pembimbing serta peserta KKL. Selama melaksanakan KKL, banyak pengalaman yang bermanfaat yang kami terima sebagai peserta KKL tentunya yang bersifat praktek. Dengan melakukan KKL kami dapat merasakan dunia kerja yang sesungguhnya dan merasakan betapa pentingnya bekerjasama dalam suatu organisasi.

3.3 Metode Kerja Praktik

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dilakukan dengan metode observasi partisipatif yaitu melakukan pekerjaan di bagian tersebut dan mencatat segala hal yang diperlukan untuk penulisan laporan. Selain itu, jika terdapat kendala atau masalah maka akan dilakukan metode wawancara secara informal.
BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Kerja Praktik
Selama menjalani KKL di TB. Gramedia Depok penulis menempati posisi sebagai Customer Service Official (CSO), berikut Tugas dan kewajiban Cust. Service TB. Gramedia Depok :
1.  Menerima pertanyaan, komentar, masukan dari pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung, kemudian menginformasikan pada saat briefing pagi
2.  Menerima dan menyelesaikan keluhan pelanggan
3.  Melakukan pendataan dan kegiatan maintain pelanggan potensial atau customer care
4.  Menerima, mencatat, dan menindaklanjuti pemesanan buku
5.  Melayani pembuatan kartu pelanggan, penjualan voucher, dan tiket terkait dengan program promosi
6.  Memberikan informasi kepada pelanggan dan karyawan melalui announcement, mengatur pemutaran lagu serta mengatur lalu lintas sambungan telepon untuk kepentingan unit toko buku sesuai system prosedur yang berlaku
7.  Mengetahui dan memahami informasi seputar produk new arrival dan best seller
8.  Membuat catalog atau kliping synopsis buku dari media cetak untuk diinformasikan kepada pelanggan dengan melakukan announcement secara berkala
9.  Menginformasikan program promosi event atau produk setiap jam dan membuat rekap setelahnya
Seorang customer service support harus dapat menjaga hubungan baik dengan sesama karyawan dan juga dengan Marketing and Communication Department, dan terutama harus menjaga hubungan baik dengan pelanggan
Berdasarkan hasil observasi partisipatif yang dilakukan, penulis mengamatai bagaimana setiap karyawan memberikan pelayangan yang terbaik kepada konsumen. Petugas buku bertanggung jawab untuk menyampaikan buku yang berkualitas sampai ke tangan konsumen sebagai end user. Karyawan gramedia adalah enlightening people, bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan tersebut. Gramedia telah 43 tahun turut serta dalam mencerdaskan bangsa melalui buku buku yang berkualitas.
Setiap pagi hari diadakan briefing pagi yang berisi seminar dan sharing, setiap karyawan gramedia wajib memahami isi buku yang nantinya akan di jual kepada masyarakat. Produk knowledge merupakan sebuah keharusan karena Gramedia tidak hanya menjual buku namun turut serta dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Sharing berguna untuk musyawarah dalam memecahkan setiap masalah agar setiap karyawan semakin kokoh dan kompak, setiap pagi dibacakan visi dan misi perusahaan, slogan dan nilai budaya dari pendiri perusahaan agar bisa selalu di implementasikan oleh setiap karyawan Kompas Gramedia.

4.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT Gramedia Bookstore

Menurut Kotler & Armstrong (2008:64), analisis SWOT adalah penilaian menyeluruh terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) suatu perusahaan. Perusahaan harus menganalisis pasarnya dan lingkungan pemasarannya agar menemukan peluang yang menarik dan mengidentifikasi ancaman dari lingkungannya. Perusahaan harus menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan serta tindakan pemasaran saat ini dan yang mungkin dilakukan untuk menentukan peluang mana yang paling baik untuk dikejar. Tujuannya adalah untuk mencocokkan kekuatan perusahaan dengan peluang menarik yang ada pada lingkungan, sekaligus menghilangkan atau mengatasi kelemahan dan meminimalisasi ancaman.

Kekuatan
Kekuatan meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya (Kotler & Armstrong, 2008:64). Kekuatan Gramedia Bookstore yang pertama terletak pada kelengkapan produk yang tersedia, dengan menyediakan produk yang beragam dan berkualitas maka Gramedia Bookstore dapat memenuhi kebutuhan para konsumen. Sehingga diharapkan kebutuhan konsumen yang beragam dapat terpenuhi ketika mereka berbelanja di Gramedia Bookstore.
Selain itu Gramedia Bookstore juga berusaha menawarkan harga yang bersaing demi kepuasan para konsumen, frekuensi pemberian diskon juga menjadi salah satu kekuatan Gramedia Bookstore, sebab tidak dapat dipungkiri bahwa diskon menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi sekarang dengan hadirnya Kompas Gramedia Value Card-Flazz (KGVC), akan semakin membentuk potensi yang kuat bagi Gramedia Bookstore untuk menarik konsumen yang loyal. KGVC memberikan berbagai manfaat bagi pemiliknya, hal tersebut dianggap Gramedia sebagai bentuk penghargaan untuk konsumen yang setia pada Gramedia Bookstore.
 Lokasi outlet Gramedia Bookstore yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia juga merupakan kekuatan yang membuat Gramedia Bookstore dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hingga Januari 2011, jumlah outlet yang tersebar yaitu 98 outlet, yang antara lain berada di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, Cirebon, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, Jember, Malang, Madiun, Kediri, Pangkal Pinang, Manado, Bali, Kupang, Bandar Lampung, Palembang, Padang, Medan, Pekanbaru, Batam, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Makasar, Kendari, dan Jayapura. Dengan banyaknya jumlah outlet yang tersebar, maka diharapkan Gramedia Bookstore mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia dan tidak terbatas oleh wilayah, hal tersebut terbukti dari lokasi sejumlah outlet yang tersebar mulai dari Medan hingga Jayapura.
Kekuatan Gramedia Bookstore yang lainnya adalah strategi pemasaran yang baik. Hal ini terbukti dengan diraihnya penghargaan Marketing Award 2009 dalam kategori The Best Experiential Marketing, yang diselenggarakan oleh Majalah Marketing bekerja sama dengan dosen-dosen senior dari universitas magister manajemen terkemuka di Jakarta. Nisa (2009) mengatakan bahwa experiential marketing yang dimiliki Gramedia adalah bagaimana menciptakan kenyamanan bagi konsumen selama berada di dalam toko buku, sehingga ketika konsumen datang toko tidak hanya membeli barang, tapi juga mendapat experience tersendiri di dalam toko tersebut, itulah yang diciptakan oleh Gramedia Bookstore. Experience yang diperoleh para konsumen antara lain karena kenyamanan toko, pelayanan yang baik, juga dari segi desain, dan interior toko buku yang menarik.
Selanjutnya yang menjadi kekuatan utama bagi Gramedia Bookstore adalah citra merek dan reputasi yang sangat baik, menurut Damanik (2010) hal ini dibuktikan dengan gelar Top Brand Award 2010 yang berhasil dipertahankan oleh Gramedia Bookstore. Acara yang diselenggarakan oleh Majalah Marketing dan Frontier Consulting Group tersebut menobatkan Gramedia Bookstore sebagai  toko buku paling dikenal oleh publik, dengan Top Brand Index (TBI) sebesar 78,1%. Gramedia Bookstore meninggalkan jauh pesaingnya TB Gunung Agung dengan indeks 12,4%, sementara toko buku lainnya seperti Toga Mas, Karisma, dan Wali Songo harus puas dengan indeks di bawah 3%. Berdasarkan index tersebut, merek Gramedia memang begitu lekat di hati masyarakat sehingga sekitar 78,1% dari 2.400 responden di enam kota besar di Indonesia memilih Gramedia sebagai merek paling top. Merek Gramedia menempati top of mind di masyarakat, memiliki market share yang tinggi, dan memiliki pelanggan dengan tingkat loyalitas yang tinggi.

Kelemahan
Kotler & Armstrong (2008:64) mengatakan bahwa kelemahan meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, salah satu kelemahan Gramedia Bookstore adalah harga buku impor yang masih bergantung pada nilai kurs. Ketika nilai kurs Rupiah terhadap mata uang asing lemah, maka hal tersebut akan berdampak pada harga buku impor yang ditawarkan. Semakin lemah nilai kurs Rupiah, maka semakin mahal harga buku impor tersebut. Alangkah baiknya jika Gramedia Bookstore memiliki kendali terhadap harga buku impor yang dijual, sehingga harga yang dibandrol dapat disesuaikan dengan daya beli konsumen.
Meskipun pada umumnya harga produk yang tersedia di Gramedia Bookstore dapat dijangkau oleh konsumen kelas menengah, namun terdapat beberapa produk yang harganya relatif lebih mahal, seperti alat tulis dan produk multimedia. Ketika peneliti membandingkan harga alat tulis yang tersedia di Gramedia Bookstore dengan toko lain seperti Royal ATK di Jalan Ciliwung Malang, terdapat beberapa alat tulis yang harganya terbukti lebih mahal. Sedangkan untuk produk multimedia seperti laptop dan handphone, Gramedia Bookstore menawarkan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga yang ditawarkan oleh toko-toko elektronik lainnya. Kelemahan tersebut dikarenakan oleh kekurangmampuan Gramedia Bookstore dalam menyetarakan harga dengan toko-toko yang khusus menjual alat tulis dan barang elektronik, sebab Gramedia Bookstore sendiri merupakan toko buku yang lebih berkonsentrasi pada penjualan buku.
Hal lain yang menjadi kelemahan Gramedia Bookstore adalah pelayanan operasional online Gramedia yang hanya terbatas pada hari Senin – Jumat, pukul 08.00 – 17.00 WIB saja. Sehingga pada malam hari dan weekend, situs online Gramedia tersebut tidak beroperasi. Kondisi tersebut akan menyulitkan konsumen yang ingin melakukan transaksi pada malam hari atau pada hari Sabtu atau Minggu, misalnya seperti orang-orang yang sibuk dan tidak memiliki cukup waktu untuk bertransaksi pada jam kerja.

Peluang
Menurut Kotler & Armstrong (2008:64), peluang adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Buku merupakan kebutuhan bagi semua orang, tidak terbatas usia. Baik anak-anak maupun dewasa pada umumnya membutuhkan buku sebagai media untuk mendapatkan wawasan atau ilmu pengetahuan, terutama bagi para pelajar. Setiap tahun ajaran baru, para pelajar membutuhkan buku untuk menunjang kebutuhannya dalam bersekolah, sehingga dapat dikatakan permintaan terhadap buku tidak pernah menurun bahkan cenderung bertambah. Hal tersebut dapat menjadi peluang bagi Gramedia Bookstore untuk terus memperluas dan memperkaya usahanya.
Dalam era globalisasi sekarang ini, internet telah menjadi bagian dari setiap kehidupan masyarakat, penggunaan internet secara positif mampu memberikan banyak manfaat kepada penggunanya. Banyak informasi yang didapat dari internet, bahkan internet juga telah dijadikan media bisnis seperti penjualan barang secara online, dan juga media pembelajaran. Hal tersebut yang kemudian menciptakan suatu produk yang disebut e-book atau electronic book, yaitu buku yang berupa soft copy dan umumnya berupa file PDF. E-book juga disebut paperless book, karena penggunaannya harus melalui media ekektronik seperti computer, laptop, atau notepad. Bisa dikatakan bahwa saat ini sudah banyak masyarakat yang menggunakan e-book sebagai bahan bacaan mereka. Gramedia Bookstore dalam situasi ini berpeluang untuk turut menyediakan e-book bagi konsumennya, hal tersebut akan menjadi hal baru bagi Gramedia Bookstore, sehingga tidak hanya menyediakan buku dalam bentuk hard copy, namun juga menyediakan e-book.
Ancaman
Ancaman adalah factor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan dan menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan (Kotler & Armstrong, 2008:64). Ancaman bagi Gramedia Bookstore yaitu toko buku lainnya yang juga hadir di sekitar masyarakat, seperti misalnya TB Gunung Agung, Toga Mas, Tisera, Karisma, dll. Selain toko buku yang disebutkan di atas, keberadaan pasar buku juga menjadi ancaman bagi Gramedia Bookstore, apalagi pasar buku umumnya menjual buku bekas atau buku baru yang kualitasnya bajakan atau palsu dengan harga yang jauh lebih murah. Seperti yang ada di kota Malang yaitu Pasar Buku Wilis yang menyediakan berbagai jenis buku bekas atau baru dengan harga murah.
Penjualan buku melalui media internet kini juga telah marak di masyarakat. Meskipun Gramedia Bookstore juga memiliki situs online, namun keberadaan situs penjualan buku online lainnya juga dapat menjadi ancaman bagi Gramedia Bookstore, seperti contohnya Amazon, Ebay, Kaskus, dll. Dalam hal ini Gramedia Bookstore harus memiliki cara tertentu agar konsumen lebih memilih untuk berbelanja di situs online Gramedia daripada situs lainnya, misalnya seperti prosedur pembelian dan pembayaran yang mudah.
Situs penjualan buku online yang telah disebutkan di atas tidak hanya menjual buku namun e-book, sedangkan untuk saat ini Gramedia Bookstore belum menyediakan produk berupa e-book. Tentu saja kondisi tersebut menjadi ancaman bagi Gramedia Bookstore. Pihak manajemen perlu menerapkan strategi yang baik dalam menyiasati setiap ancaman yang ada agar tidak timbul kerugian.








BAB IV
KESIMPULAN

Gramedia Bookstre didirikan pada tahun 1970 oleh P.K Ojong (alm) dan Jakob Oetama di Jalan Gajah Mada Jakarta. Sejak pertama kali dibuka, Gramedia Bookstore yang dimiliki dan dikelola oleh PT Gramedia Asri Media yang merupakan anak perusahaan Kompas Gramedia Group, telah menjadi pemimpin dalam penjualan buku dan penerbitan. Selama lebih dari 40 tahun Gramedia telah menjadi sebuah merek yang teruji dan terpercaya di dalam retail buku dan penerbitan.
Adapun bauran pemasaran Gramedia Bookstore adalah sebagai berikut: Gramedia Bookstore telah menjadi one-stop shop untuk setiap anggota keluarga. Ragam produk yang disediakan oleh Gramedia Bookstore meliputi buku lokal dan impor, alat tulis, multimedia, peralatan olahraga serta alat-alat musik.Harga Berbagai produk yang disediakan oleh Gramedia Bookstore memiliki harga yang umumnya dapat dijangkau oleh konsumen kelas menengah. Gramedia Bookstore juga gemar memberikan diskon atau potongan harga, pada periode tertentu Gramedia Bookstore memberikan diskon 50%, terdapat pula diskon buku mahasiswa sebesar 25% - 40% setiap harinya. Belum lagi diskon yang diberikan untuk pemilik Kompas Gramedia Value Card-Flazz (KGVC).Tempat Gramedia Bookstore telah memiliki 98 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, setiap outlet Gramedia Bookstore menikmati lokasi yang strategis dalam setiap kota-kota besar di Indonesia dan beberapa kota kecil. Selain tempat atau lokasi yang strategis, Gramedia Bookstore juga berusaha untuk menciptakan outlet yang nyaman bagi setiap pelanggan yang datang. Promosi Gramedia Bookstore melakukan promosi melalui pemasangan iklan di beberapa media cetak dan menjadi sponsor dalam event tertentu seperti seminar atau acara perlombaan. Gramedia Bookstore juga menawarkan promosi penjualan melalui membership card KGVC. Berikut adalah analisis SWOT mengenai Gramedia Bookstore,


DAFTAR RUJUKAN

Damanik, C. 2010. Toko Buku Gramedia Pertahankan Top Brand. (Online), (http://www.kompas.com), diakses 5 Oktober 2011.

Gramedia Bookstores. 2005. Gramedia 1970 to 2005. (Online), (http://gramediabooks.com), diakses 2 Oktober 2011.

Gramedia Online. 2011. Cara Belanja. (Online), (http://www.gramediaonline.com), diakses 14 Oktober 2011.

Kompas Gramedia. 2011. Kompas Gramedia Value Card. (Online), (http://www.kgvaluecard.com), diakses 2 Oktober 2011.

Kotler, P & Armstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi Keduabelas. Terjemahan ___. Jakarta: Erlangga.

Laoli, N. 2011. Gramedia dan Times Buka 10 Cabang Baru. (Online), (http://www.kompas.com), diakses 5 Oktober 2011.

Nisa. 2009. Toko Buku Gramedia Raih Marketing Award 2009. (Online), (http://www.kompas.com), diakses 5 Oktober 2011.




Komentar

jessikatan mengatakan…
sevendomino.com
nadia sisworo mengatakan…
Saya ingin memulai dengan bersyukur kepada Tuhan atas karunia kehidupan.
Nama saya Nadia Sisworo dan saya ingin berbagi cerita yang bagus tentang ibu Rossa Stanley Favor perusahaan yang layak secara finansial yang membuat hidup saya manis.
Saya telah mengalami kesulitan keuangan selama beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap untuk membayar mereka kembali setelah menerima gaji saya.
Dan saat itulah hidup saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dimakamkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
Tetapi ketika saya pikir hidup saya sudah berakhir, saya benar-benar mencoba bunuh diri, saat itulah ALLAH menggunakan teman saya dan Neighbor Annisa Berkarya yang sekarang pindah ke Singapura, dia membantu saya menghubungi ibu Rossa Stanley yang katanya seorang teman dari India menghubungkannya dengan ibu Rossa, jadi saya menceritakan kisah saya kepada ibu, dia meminta dokumen saya yang saya ajukan dan sebelum saya mengetahuinya permintaan pinjaman saya untuk Rp120.000.000,00 disetujui, sebelum itu saya telah mencoba tiga perusahaan pinjaman online yang berbeda tetapi tidak ada bantuan positif, tetapi ibu rossa Stanley melalui perusahaan pinjamannya ROSSATANLEYLOANCOMPANY mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan bahwa sampai saya mati saya akan terus membagikan kisah ini sehingga sesama warga negara saya dapat memperoleh manfaat darinya, jangan hubungi pemberi pinjaman palsu yang membanjiri mana-mana dengan cerita pinjaman palsu, Setelah itu proses persetujuan kredit selesai dan saya menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyatakan bahwa saya harus memberikan rincian bank saya. Saya menerima pemberitahuan dari bank saya bahwa rekening bank saya dikreditkan dengan jumlah pinjaman yang saya minta. mother rossa stanley adalah satu-satunya pemberi pinjaman nyata, tulus dan tulus di seluruh dunia sehingga jangan ragu untuk menghubungi ibu Rossa Stanely di saluran ini

ROSSASTANLEYLOANCOMPANY@GMAIL.COM
HANYA TEKS MEREKA +12133153118

Ini adalah kesaksian saya dan dapat diverifikasi dengan detail akun saya yang di bawah ini jika Anda ragu

itulah bagaimana hidup saya berubah dan saya akan terus berbagi berita sehingga semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan yang baik yang mengubah situasi saya.
Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini email saya: nadiasisworo@gmail.com
Dan di bawah ini adalah detail akun saya yang dikreditkan dengan pinjaman dari rossastanleyloancompany,

Alamat bank: Cabang Jatinegara Jakarta Timur
Nama akun: Nadia Sisworo
Nomor akun: 0504482516
Nama Bank: Bank Negara Indonesia (BNI)
Akhbar Sanusi mengatakan…
Dengan adanya analisis faktor eksternal dan internal dalam pemasaran produk Taplus maka kinerja pemasaran produk tabungan dalam tahun terakhir mengalami peningkatan, dengan adanya peningkatan dalam kinerja pemasaran maka PT. Bank BNI (Persero) Tbk Cabang Makassar perlu mengambil langkah-langkah strategi pemasaran. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui keunggulan, kelemahan, ancaman dan peluang yang akan dihadapi oleh PT. Bank BNI (Persero) Tbk Cabang Makassar dengan perusahaan perbankan lainnya Jam Buka Bank BNI

Postingan populer dari blog ini

Budaya Populer

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi baik dalam bidang teknologi, baik dalam bidang teknologi informasi maupun teknologi transportasi mendorong munculnya produk-produk kebudayaan baru dalam masyarakat. Dalam beberapa masyarakat, ada produk kebudayaan yang terus dipertahankan dari masa ke masa yang tidak boleh diubah. Adanya kebudayaan-kebudayaan baru yang masuk dalam suatu masyarakat tidak lepas dari peran komunikasi dan bisanya proses komunikasi yang terjadi melibatkan media massa karena daya jangakaunya lebih luas. Salah satu wujud kebudayaan yang dihasilkan dengan adanya keterlibatan media massa adalah kebudayaan massa atau mass culture dan kebudayaan popular atau pop culture . Berbagai wujud pop culture ada disekitar kita seperti gaya berbusana, makanan, music dan film. Tak bisa dipungkiri lagi, keberadaan pop culture mewarnai kehidupan sosial kita. Bila kita amati berbagai wujud pop culture yang ada disekitar kita memang tidak lepas dari peran media

ANALISIS SWOT dan COMPANY PROFILEPT. Frisian Flag Indonesia

Bab I 1.1   Latar belakang Industri produk berbasis susu di Indonesia berkembang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan bermunculannya inovasi – inovasi baru di bidang pengolahan produk berbasis susu. Demikian pula dengan komposisi dan kemasannya, dibuat menarik perhatian dengan harga terjangkau. Selain itu, hal ini juga semakin teredukasinya dan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya mengkonsumsi susu setiap hari. Indoneia memiliki ladang yang baik untuk peternakan sapi sehingga akan menghasilkan susu yang berkualitas tinggi. Kini, produk susu termasuk produk yang sangat dibutuhkan semua orang, baik tua maupun muda. Fakta inilah yang akhirnya mendorong para pelakunya lebih giat merebut hati konsumen. Setidak-tidaknya, produk ini dibutuhkan oleh 150 juta penduduk Indonesia. Populasi dunia meningkat dengan cepat, daya beli meningkat, sementara pada saat yang sama, makanan, bahan baku, dan energi berada dalam pasokan pendek. Ini memberi Frisian Flag Indonesia,

Teori Informasi Organisasi Karl Weick

Teori Informasi Organisasi Berdasakan Penelitian Karl Weick Tugas untuk mengelola informasi dalam jumlah besar adalah sebuah tantangan bagi khalayak organisasi. Ketika pilihan-pilihan kita untuk saluran-saluran komunikasi meningkat, jumlah pesan yang kita kirim dan terima, dan juga kecepatan kita mengirim pesan tersebut meningkat pula. Organisasi tidak hanya dihadapkan pada tugas untuk mengartikan pesan yang diterima, tetapi juga menghadapi tantangan untuk menentukan siapa yang harus menerima informasi tersebut demi mencapai tujuan organisasi. Media baru mampu membuat perusahaan menyelesaikan tujuan mereka dalam berbagai cara yang belum pernah dilihat sebelumnya. Konferensi video, teleconference, ruang chat, e-mail, dan televisi interaktif memungkinkan orang seperti Dominique untuk memberikan kesempatan kepada timnya untuk secara simultan berbagi dan memberikan reaksi terhadap banyak sekali informasi. Tiap tim diberikan kesempatan untuk memutuskan informasi apa yang penting untuk tug